Dilansir dari BBC, Sabtu 21 Desember 2019, kerusuhan kali ini merupakan bagian dari gelombang kekerasan di sejumlah penjara di Honduras. Selama ini, penjara di Honduras dikenal sering mengalami kelebihan kapasitas.
Rabu kemarin, Pemerintah Honduras telah mendeklarasikan status darurat mengenai sistem penjara. Lewat status darurat ini, penanganan penjara diserahkan ke aparat keamanan.
Seorang pejabat militer mengatakan kerusuhan di Tela terjadi saat pihaknya belum secara resmi mengambil alih sistem penjara di Honduras. Namun sejak kerusuhan tersebut meletus, personel militer langsung dikerahkan.
Antonio Coello, juru bicara agensi keamanan Fusina, mengonfirmasi jumlah korban tewas dalam kerusuhan di penjara Tela dalam wawancara sebuah radio.
Penjara di Honduras menampung lebih dari 20 ribu narapidana, meski kapasitas totalnya hanya sekitar 8.000.
Perkelahian di penjara merupakan hal biasa di Honduras. Pemicu perkelahian biasaya dipicu rivalitas antar geng kriminal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News