Menlu AS Mike Pompeo memberikan keterangan dalam kunjungannya ke Athena, Yunani, 5 Oktober 2019. (Foto: AFP/COSTAS BALTAS)
Menlu AS Mike Pompeo memberikan keterangan dalam kunjungannya ke Athena, Yunani, 5 Oktober 2019. (Foto: AFP/COSTAS BALTAS)

Pompeo Sebut Upaya Pemakzulan Trump Permainan Bodoh

Willy Haryono • 06 Oktober 2019 12:11
Athena: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Pompeo mengecam surat panggilan yang dilayangkan Partai Demokrat ke sejumlah staf Kemenlu AS dan juga Gedung Putih terkait penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump.
 
Ia menyebut penyelidkan pemakzulan tersebut adalah "sebuah permainan bodoh" yang sengaja dilakukan Demokrat.
 
Surat panggilan yang dilayangkan komite intelijen Dewan Perwakilan Rakyat AS bertujuan meminta Gedung Putih menyerahkan sejumlah dokumen terkait skandal Ukraina.

Skandal merujuk pada dugaan Trump telah menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki Hunter Biden, anak dari Joe Biden -- kandidat calon presiden dari Partai Demokrat. Hunter diketahui pernah menjadi dewan direksi di salah satu perusahaan di Ukraina.
 
Selain mengirim surat ke Gedung Putih, komite intelijen DPR AS juga telah meminta sejumlah staf Kemenlu AS untuk memberikan dokumen terkait skandal Ukraina.
 
"Semua (yang dilakukan Demokrat) itu adalah bentuk gangguan dan pelecehan," ujar Pompeo dalam kunjungannya ke Athena.
 
"Saya tidak akan pernah membiarkan hal tersebut terjadi kepada bawahan saya," lanjut dia, dikutip dari laman AFP, Sabtu 5 Oktober 2019.
 
Pompeo menyebut penyelidikan pemakzulan ini sebagai "sebuah permainan bodoh." Ia juga menilai pemakzulan hanyalah pengalihan dari beberapa isu yang lebih penting seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat atau pertumbuhan ekonomi.
 
Sementara itu,sSeorang pejabat intelijen kedua yang lebih mengetahui langsung terkait skandal Ukraina disebut New York Times tengah mempertimbangkan untuk muncul ke permukaan.
 
NY Times merilis artikel tersebut dengan mengutip dua sumber yang mengetahui skandal Ukraina. Salah satu sumber mengatakan kepada NY Times bahwa pejabat intelijen kedua itu adalah satu dari beberapa orang yang telah diwawancarai oleh Inspektur Jenderal Komunitas Intelijen Michael Atkinson.
 
Jika nantinya pejabat intelijen kedua itu menjadi pembocor rahasia, maka kemungkinan dapat memperkuat keterangan dari whistleblower pertama. Selama ini, Trump berusaha mendiskreditkan keterangan orisinal dari whistleblower pertama.
 
Sebelumnya, Trump mengaku ingin bertemu whistleblower yang membocorkan percakapannya dengan Zelenskiy. Ia menyebut keterangan pembocor rahasia itu sebagian besarnya tidak tepat.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan