Seorang remaja mengatakan kepada advokat yang mengunjunginya bahwa dia membantu merawat seorang anak kecil yang dia tidak kenal, sementara bibi dari anak itu berada di tempat lain di fasilitas tersebut. Dia mengatakan harus mencontohkan kepada orang lain bagaimana caranya mengganti popok anak-anak.
Patroli Perbatasan Amerika Serikat (AS) pada Minggu 17 Juni 2018 mengizinkan wartawan untuk mengunjungi fasilitas tersebut secara singkat. Di fasilitas itu terdapat banyak keluarga imigran yang ditangkap di perbatasan AS bagian selatan.
Izin mengunjungi fasilitas merupakan respons terhadap kritik "tidak adanya toleransi" dari pemerintahan Donald Trump terkait imigran.
Lebih dari 1.100 orang berada di dalam fasilitas besar dan gelap. Fasilitas ini terbagi beberapa bagian, ada yang untuk anak-anak tanpa pendamping, orang dewasa, dan ibu serta ayah beserta anak-anak. Tiap tempat terhubung ke area toilet umum portabel. Pencahayaan di gudang itu terus menyala sepanjang waktu.
Patroli Perbatasan mengatakan hampir 200 orang di dalam fasilitas itu adalah anak-anak di bawah umur tanpa ditemani orang tua. Sebanyak 500 lainnya adalah "unit keluarga," atau orang tua beserta anak-anak mereka.
Banyak imigran dewasa yang dituntut usai melintasi perbatasan tanpa izin resmi. Mereka kemudian ditempatkan di penjara, terpisah jauh dari anak-anak mereka.
Wartawan tidak diizinkan oleh agen perbatasan untuk mewawancarai salah satu tahanan atau mengambil foto.
Hampir 2.000 anak telah diambil dari orang tua mereka sejak Jaksa Agung Jeff Sessions mengumumkan kebijakan tersebut, yang mengarahkan para pejabat Keamanan Dalam Negeri untuk merujuk semua kasus masuk secara ilegal ke AS agar dapat dituntut.
"Anak-anak di dalam yang telah dipisahkan dari orang tua mereka mengalami trauma," kata Senator dari Partai Demokrat, Jeff Merkley.
Seorang pengacara yang menghabiskan beberapa jam di fasilitas itu Jumat mengatakan dia sangat terganggu dengan apa yang dia temukan.
Michelle Brane, direktur hak-hak migran di Komisi Pengungsi Perempuan, bertemu dengan seorang gadis berusia 16 tahun yang telah merawat seorang gadis kecil selama tiga hari. Gadis kecil itu diperkirakan berusia 2 tahun.
"Dia harus mengajari anak-anak lain di sel untuk mengganti popoknya," kata Brane, seperti dilansir Associated Press, Senin 18 Juni 2018.
Dr. Colleen Kraft, kepala American Academy of Pediatrics, mengunjungi tempat penampungan kecil di Texas baru-baru ini. Seorang balita di dalam fasilitas itu menarik perhatiannya -- dia menangis tak terkendali dan memukul-mukulkan kepalan tangannya di atas tikar.
Anggota staf mencoba menghibur anak tersebut, kata Kraft. Dia telah direnggut dari ibunya sendiri malam sebelumnya, dan dibawa ke tempat penampungan.
"Stresnya luar biasa," katanya. "Fokus pemerintah harus pada kesejahteraan anak-anak ini, tanpa mengaitkannya dengan urusan politik," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News