Mengutip dua sumber yang mengetahui percakapan tersebut, kantor berita CNN menyebut Trump berjanji tetap diam soal Hong Kong asalkan negosiasi perang dagang dengan Tiongkok terus berlanjut.
Dalam sambungan telepon pada Juni itu, Trump dan Xi juga dikabarkan membicarakan dua kandidat calon presiden untuk pemilihan umum AS 2020. Kedua kandidat itu adalah mantan Wakil Presiden AS Joe Biden dan Senator Elizabeth Warren.
Senada dengan CNN, Financial Times juga melaporkan pada Juli lalu bahwa Trump berjanji tidak akan menyuarakan dukungan terhadap gelombang protes pro-demokrasi di Hong Kong. Sebagai gantinya, Trump meminta agar negosiasi perang dagang dengan Tiongkok kembali dibuka.
Dilansir dari Business Insider, Sabtu 5 Oktober 2019, belum diketahui pasti apakah CNN dan Financial Times menyinggung mengenai percakapan yang sama antara Trump dan Xi.
Sejauh ini negosiasi perang dagang AS dan Tiongkok masih mandek. Bulan ini, AS dijadwalkan menerapkan 30 persen tarif terhadap barang-barang Tiongkok senilai USD250 miliar atau setara Rp3.533 triliun.
CNN menyebut transkrip pembicaraan Trump dan Xi tersimpan di sebuah sistem elektronik dengan pengamanan tinggi. Sistem itu juga yang menyimpan transkrip percakapan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Percakapan antara Trump dan Zelenskiy, yang dibocorkan seorang pembocor rahasia atau whistleblower, telah berujung pada dimulainya penyelidikan pemakzulan terhadap petahana. Dalam percakapannya pada Juli lalu itu, Trump meminta Zelenskiy untuk menyelidiki Hunter Biden, anak dari Joe Biden.
Fraksi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS menilai Trump telah melanggar konstitusi negara dengan menekan seorang pemimpin asing demi kepentingan politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News