Presiden Michel Temer memilih Nunes dari partai PSDB untuk menggantikan Jose Serra yang mengundurkan diri pekan lalu atas alasan kesehatan.
Seorang gerilyawan sayap kiri yang melawan kediktatoran militer Brasil pada akhir 1990-an, Nunes saat ini adalah pendukung kuat perdagangan bebas dan sektor privat.
Ia mendorong hubungan yang lebih dekat dengan AS sebagai kepala komite hubungan luar negeri di Senat Brasil. Namun responsnya atas kemenangan Trump tahun lalu sangat negatif.
"Trump adalah sosok yang sedang mabuk dari Partai Republik. Dia merepresentasikan sisi terburuk dan paling tidak bisa dikontrol dari partainya," tulis Nunes di akun Twitter, satu hari setelah pilpres AS pada 8 November, seperti dilansir Reuters.
Nunes, 71, diyakini akan mengikuti jejak Serra dalam menjauhi kebijakan luar negeri pemerintah sayap kiri Brasil yang diikuti Partai Pekerja, yang terguling dari kekuasaan setelah pemakzulan Dilma Rousseff tahun lalu.
"saat ini, di mana Brasil mulai keluar dari krisis, kebijakan luar negeri dapat berkontribusi besar bagi perekonomian, perdagangan asing dan menarik investasi untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan," ujar Nunes di akun Facebook.
Ia mengaku akan menghidupkan kembali blok perdagangan empat negara Amerika Selatan, Mercosul, dengan membawanya ke beberapa negara Aliansi Pasifik dan menutup perjanjian dagang dengan Uni Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News