Lautan pendemo dengan atribut pink memadati jalanan kota Washington, AS, 21 Januari 2017. (Foto: AFP/MARIO TAMA)
Lautan pendemo dengan atribut pink memadati jalanan kota Washington, AS, 21 Januari 2017. (Foto: AFP/MARIO TAMA)

Kecam Donald Trump, Lautan Pendemo Banjiri Washington

Willy Haryono • 22 Januari 2017 16:49
medcom.id, Washington: Lebih dari dua juta orang membanjiri jalanan sejumlah kota di Amerika Serikat (AS) dalam aksi unjuk rasa menentang presiden baru Donald Trump, Sabtu 21 Januari. 
 
Sebagian besar dari pendemo adalah wanita, yang menegaskan Trump tidak pantas menjadi presiden Negeri Paman Sam. 
 
Lautan pendemo membanjiri jalanan utama di Washington, terutama di sekitar Gedung Putih. Parade ini didominasi warna pink dari kelompok pendemo "pussyhats."

Unjuk rasa terjadi saat Trump mengecam media yang meliputi acara pelantikan dirinya. Trump menyebut media mengecilkan skala inaugurasi, dengan fokus mengambil gambar lapangan kosong di Washington. 
 
Kecam Donald Trump, Lautan Pendemo Banjiri Washington
 
Otoritas Washington tidak merilis data jumlah pengunjung pelantikan, namun Trump bersikukuh jumlahnya mencapai 1,5 juta orang. 
 
Namun berdasarkan siaran langsung televisi dan foto udara, terlihat massa dalam pelantikan Trump lebih sedikit ketimbang inaugurasi kedua Barack Obama pada 2013. 
 
"Saya bagian dari sejarah, dan suatu hari saya akan memberitahu anak saya mengenai ini," tutur Maria Iman, warga AS yang datang ke Washington bersama temannya dari Illinois, seperti dikutip AFP
 
Gelombang pendemo -- remaja, pensiunan, orangtua bersama anak-anak -- memadati jalanan sekitar National Mall selama berjam-jam, sebelum bertolak menuju ke Gedung Putih dalam satu kesatuan. 
 
Kecam Donald Trump, Lautan Pendemo Banjiri Washington
 
"Wanita tidak akan tinggal diam. Hak wanita adalah hak asasi manusia. Terima kasih, Trump, Anda telah menjadikan saya seorang aktivis," tulis beberapa spanduk dalam unjuk rasa. 
 
Tanya Gaxiola, seorang pengajar dari Arizona, khawatir Trump akan melarang aturan aborsi dan merusak beberapa hukum mengenai hak wanita. 
 
"Dia adalah seorang sosok narsis yang sedang mencari pengakuan, dan unjuk rasa ini adalah bentuk ketidakpuasan," ungkap Gaxiola. "Saya berharap aksi ini mendapat perhatiannya."
 
Sementara itu di Los Angeles, polisi mengestimasi ada setengah juta warga yang memadati jalanan utama. Angka serupa dilaporkan berada di New York. Unjuk rasa juga dilaporkan terjadi di Chicago, Dallas, San Franciso, St. Louis, Denver dan lainnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan