"Grup pertama dari 12 anggota FARC menerima sebuah sertifikat perlucutan senjata dari misi PBB, yang akan membuat mereka semua dapat kembali menjalani kehidupan ke tengah masyarakat," kata PBB dalam sebuah pernyataan resmi.
"Lewat perlucutan ini, proses selanjutkan akan dilanjutkan untuk memberikan sertifikasi kepada grup anggota FARC yang telah meletakkan senjata mereka," lanjutnya, seperti dilansir AFP, Jumat 12 Mei 2017.
FARC melucuti senjata di bawah pengawasan PBB dalam perjanjian tahun lalu, yang diklaim pemerintah akan mengakhiri konflik selama 53 tahun secara efektif.
Perjanjian juga menyebutkan bahwa FARC diizinkan untuk bertransformasi menjadi sebuah partai politik. Di bawah perjaanjian, seluruh senjata FARC akan diambil PBB untuk kemudian dihancurkan.
Seluruh senjata seharusnya sudah diserahkan pada 1 Mei. Namun PBB mengatakan ada keterlambatan karena beberapa anggota FARC telat datang ke zona demobilisasi.
Setelah seluruh proses selesai, PBB akan menggunakan material besi dari senjata FARC untuk dijadikan monumen perdamaian.
Pemerintah dan FARC, atau dikenal lewat sebutan resmi Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia, mencapai kesepakatan setelah proses negosiasi selama empat tahun di ibu kota Kuba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News