"Amerika Serikat melakukan operasi kontraterorisme di Yaman, yang berhasil melenyapkan Qassim al-Rimi, seorang pendiri dan pemimpin AQAP," kata Trump dalam pernyataan Gedung Putih, dikutip dari AFP, Jumat 7 Februari 2020.
Pengumuman itu datang dengan Trump menggembar-gemborkan tekad AS setelah pembunuhan pemimpin Islamic State (ISIS) pada Oktober tahun lalu. Washington menganggap AQAP sebagai cabang jaringan kelompok militan paling berbahaya di dunia.
Kelompok militan itu berkembang pesat dalam kekacauan perang saudara bertahun-tahun lalu antara pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi dan pemberontak Syiah yang menguasai ibu kota.
"Di bawah al-Rimi, AQAP melakukan kekerasan yang tidak berbelas kasih pada warga sipil di Yaman dan berusaha untuk melakukan serta menginspirasi banyak serangan terhadap AS dan pasukan kami," imbuh Trump.
Trump berharap kematian pemimpin AQAP tersebut menghentikan serangan Al-Qaeda di kawasan tersebut. "Kemtiannya dapat semakin menurunkan (gerakan) AQAP dan Al-Qaeda global, serta membawa kita pada keamanan nasional yang semakin kuat," ungkapnya.
Trump tidak memberi perincian tentang keadaan dan waktu penyerangan dilakukan. Namun dia mengatakan akan terus melindungi kepentingan negara dan sekutunya dari terorisme.
"Amerika Serikat, kepentingan kita, dan sekutu kita lebih aman dengan kematiannya. Kami akan terus melindungan rakyat Amerika dengan melacak dan memusnahkan teroris yang berusaha melukai kami," pungkasnya.
AQAP mengaku bertanggung jawab atas serangan 6 Desember 2019 di Stasiun Udara Pensacola milik Angkatan Laut AS di Florida. Kala itu, seorang perwira Angkatan Udara Arab Saudi membunuh tiga pelaut Amerika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News