medcom.id, Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meminta Iran untuk membebaskan tiga warga negara AS yang ditahan. Permintaan ini dilontarkan di saat Iran merayakan Tahun Baru Persia.
Selain meminta Iran untuk membebaskan tiga warga negara AS, Obama juga meminta Iran untuk membantu mencari warga AS keempat yang menghilang di Iran delapan tahun lalu.
"Hari raya Nowruz adalah waktu untuk bersatu kembali dan merayakan dengan orang-orang tercinta dan berbagai harapan bagi tahun yang baru," ujar Obama dalam pernyataannya, seperti dikutip VOA Indonesia, Sabtu (21/3/2015).
"Kami minta pembebasan segera atas warga AS Saeed Abedini, Amir Hekmati dan Jason Rezaian, dan meminta kerja sama Iran dalam mencari Robert Levinson," lanjutnya.
Abedinie, seorang pendeta AS keturunan Iran dari Boise, Idaho, dihukum delapan tahun di penjara pada 2013. Dia dianggap bersalah karena mendirikan gereja-gereja Kristen rumahan di Iran.
"Dua anaknya yang masih kecil harus tumbuh tanpa ayahnya," tutur Obama.
Sementara Hekmati adalah seorang mantan marinir AS dari Michigan, yang ditangkap pada 2011 saat mengunjungi keluarga. Hekmati dituduh menjadi mata-mata CIA. "Keluarganya, termasuk seorang ayah yang sakit keras, harus menderita terlalu lama atas tidak adanya Amir," menurut pernyataan Obama.
Sedangkan Rezaian yang lahir di California menjadi koresponden harian The Washington Post sejak 2012. Ia ditangkap Juli lalu atas tuduhan yang tidak pernah jelas detailnya. Istrinya, seorang reporter kelahiran Iran, Yeganeh Salehi, juga sempat ditangkap namun kemudian dibebaskan dengan uang jaminan.
Adapun Robert Levinson, adalah seorang agen FBI yang sudah pensiun, menghilang dari pulau Kish pada Maret 2007. Menurut Reuters, pada saat itu, ia menjadi informan bagi CIA. FBI menawarkan imbalan USD5 juta bagi informasi yang dapat membawa ia pulang dengan selamat.
Amerika Serikat dan Iran memutuskan hubungan diplomatik setelah revolusi pada 1979. Amerika Serikat dan kekuatan dunia lainnya sedang bernegosiasi dengan Iran untuk membatasi program nuklirnya dan sebagai gantinya menawarkan pelunakan sanksi ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News