Menurut Wapres JK, reformasi dibutuhkan agar GNB siap dalam menghadapi tantangan di abad ke-21. Lebih lanjut Wapres menjelaskan tantangan utama GNB saat ini bukan lagi perang dingin, namun ketidakmerataan dan kesenjangan pembangunan antar negara GNB, serta konflik internal dan konflik antar anggota GNB.
Menghadapi tantangan global, Wapres JK meminta negara anggota menegakkan kembali prinsip dan nilai-nilai dasar GNB. Ia menegaskan prinsip dan nilai-nilai tersebut perlu memperhatikan realitas saat ini.
"Prinsip dan nilai-nilai dasar GNB masih sangat relevan dan jika diterapkan secara benar, akan memberikan keberhasilan bagi GNB dalam menghadapi berbagai tantangan di abad ke-21 dan mencapai visinya" ucap Wapres JK.
Wapres JK lebih lanjut menyampaikan bahwa ke depan, GNB perlu memberikan fokus kerja samanya terhadap beberapa aspek. Pertama, Wapres JK menekankan kerja sama multilateralisme harus tetap menjadi fokus GNB.
Untuk itu, peningkatan kontribusi GNB di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya dalam mempromosikan penyelesaian sengketa secara damai harus ditingkatkan. Dalam kaitan ini, Wapres JK menyampaikan rencana Indonesia mencalonkan diri sebagai anggota tidak tetap DK-PBB periode 2019-2020.
Kedua, menurut JK, GNB harus memperkuat budaya perdamaian global (global culture of peace), khususnya melalui dialog antar peradaban. Ketiga, GNB juga harus memperkuat tata kepemerintahan (good governance) dan demokrasi yang dapat berpengaruh terhadap upaya meminimalkan potensi terorisme, radikalisme dan ekstremisme. Keempat, GNB harus meningkatkan kerja sama pembangunan, khususnya melalui Kerja Sama Selatan-Selatan. Hal ini penting dalam pencapaian Agenda Pembangunan 2030.
Selain area kerja sama yang harus diberi fokus GNB, Wapres JK menyampaikan bahwa dengan 120 negara anggota, mewakili 60 persen dari anggota PBB, GNB memiliki daya tawar (leverage). Hal ini seharusnya memberikan keberhasilan kepada GNB dalam mencapai visinya dan berkontribusi dalam upaya komunitas internasional mengatasi tantangan global.
Wapres JK dalam pidatonya juga menegaskan bahwa GNB masih memiliki utang kepada warga Palestina, yaitu kemerdekaan negaranya. Dalam kaitan ini, JK kembali menyerukan kepada anggota GNB untuk memberikan dukungan penuh kepada kemerdekaan Palestina, termasuk terhadap proses perdamaian dalam mewujudkan solusi dua negara. Wapres juga menegaskan pentingnya persatuan di Palestina bagi upaya mencapai kemerdekaan.
Rangkaian KTT GNB ke-17, berlangsung pada tanggal 13-18 September 2016 di Pulau Margarita, Venezuela. Pertemuan tingkat kepala negara dan pemerintahan (KTT) berlangsung pada tanggal 17-18 September 2016 dan dihadiri sejumlah kepala negara dan pemerintahan negara anggota. KTT mengambil tema "Peace, Sovereignty and Solidarity for Development."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News