Dokumen kesepakatan damai pemerintah Kolombia dengan pemberontak FARC, 26 September 2016. (Foto: AFP/EFRAIN HERRERA)
Dokumen kesepakatan damai pemerintah Kolombia dengan pemberontak FARC, 26 September 2016. (Foto: AFP/EFRAIN HERRERA)

Kolombia Berdamai dengan Pemberontak FARC

Arpan Rahman • 27 September 2016 14:42
Metrotvnews, Bogota: Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengatakan perdamaian dengan kelompok pemberontak FARC akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengembalikan tatanan sosial.
 
"Perang selalu lebih mahal dari perdamaian," katanya dalam sebuah wawancara dengan BBC. Santos dan pemimpin FARC Timoleon Jimenez, yang dikenal sebagai Timochenko, akan menandatangani perjanjian perdamaian yang bersejarah pada Senin (26/9/2016).
 
Menurut Santos, masih butuh waktu lama untuk memulihkan masyarakat Kolombia dari konflik selama lebih lima dekade.

FARC diubah menjadi partai politik sebagai bagian dari kesepakatan, dan dijadwalkan akan diajukan kepada pemilih Kolombia dalam pemungutan suara populer pada 2 Oktober.
 
"(Ekonomi) kita bisa tumbuh antara 2 sampai 3 persen per tahun selama 23 tahun terakhir," kata Santos kepada koresponden BBC Lyse Doucet, seraya menambahkan, konflik juga memiliki dampak yang mendalam pada masyarakat Kolombia.
 
"Kami bahkan telah kehilangan kasih sayang kami, seperti kearifan untuk merasakan rasa sakit orang lain. Sebuah negara yang berperang selama 50 tahun adalah negara yang telah menghancurkan banyak nilai," kata Presiden Santos.
 
Tidak Ada Amnesti
 
Kolombia Berdamai dengan Pemberontak FARC
Anggota FARC merayakan kesepakatan damai dengan pemerintah Kolombia. (Foto: AFP)
 
Menurut analisis Lyse Doucet, Kepala Koresponden Internasional BBC, kesepakatan damai Kolombia menjadi sejarah dalam banyak hal, terutama menyudahi konflik terakhir sisa Perang Dingin. 
 
Berbeda dengan perjanjian damai sebelumnya, tidak ada amnesti dalam kesepakatan terbaru. FARC, serta pasukan keamanan Kolombia, telah sepakat mengikuti pengadilan khusus dan menjalani proses kebenaran serta rekonsiliasi.
 
Banyak korban kebrutalan FARC telah diikutsertakan dalam proses peradilan. Jika jajak pendapat dapat dijadikan tolak ukur, mayoritas akan memilih menerima kesepakatan ini. Tapi banyak juga orang-orang di Bogota dan Cartagena yang mengatakan, mereka akan memilih tidak.
 
Perang selama 50 tahun dapat diartikan sebagai beberapa dekade penuh kebencian dan ketidakpercayaan. Banyak yang meragukan FARC akan menghentikan semua aktivitas kriminalnya. 
 
Kesepakatan damai terbaru telah disegel bulan lalu, yang terbentuk melalui proses perundingan selama lebih kurang empat tahun, di ibukota Kuba, Havana.
 
Kolombia Berdamai dengan Pemberontak FARC
Presiden Kolombia Juan Santos (kanan) dan pemimpin FARC Timochenko. (Foto: AFP)
 
Sebuah gencatan senjata bilateral mulai berlaku lima hari kemudian, yang secara efektif mengakhiri konflik.
 
Anggota senior FARC (Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia) sepakat meratifikasi kesepakatan pada hari terakhir konferensi pada Jumat 23 September.
 
Konflik 52 tahun telah menyebabkan kematian sekitar 260.000 orang dan membuat enam juta lainnya kehilangan tempat tinggal. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan