"Kita semua hadir di sini untuk satu alasan yang sangat sederhana: untuk mempertahankan hak setiap anak yang lahir dan belum lahir," ungkap Trump, dikutip dari BBC, Sabtu 25 Januari 2020.
Gerakan anti-aborsi di AS yang berlangsung dari tahun ke tahun ini digelar untuk kali pertama pada 1974. Gerakan digelar satu tahun usai Mahkamah Agung AS melegalisasi aborsi dalam kasus Roe v Wade.
Hingga sejauh ini belum ada satu presiden pun di AS yang datang ke acara gerakan anti-aborsi tersebut, yang biasanya berlangsung di dekat Gedung Putih. Sebelumnya, presiden George W Bush dan Ronald Reagan pernah berbicara di hadapan peserta gerakan, namun tidak secara langsung di lokasi acara.
Mike Pence telah menjadi wakil presiden aktif pertama di AS yang menghadiri acara anti-aborsi di tahun 2017.
Munculnya Trump di gerakan March for Life ke-47 memicu apresiasi luas dari para peserta. Selama ini, warga AS yang mendukung pembatasan aborsi merupakan salah satu konstituen kunci bagi AS.
Saat hadir dalam acara anti-aborsi di Washington, Trump disambut teriakan, "empat tahun lagi" dan "kami mencintai Anda." "Empat tahun lagi" merujuk pada dukungan agar Trump melanjut ke periode kedua kepemimpinan sebagai presiden.
"Saya bukan pendukung Trump, tapi saya mengapresiasi Presiden Amerika Serikat yang datang ke sini," ujar seorang wanita muda bernama Julia kepada BBC.
Chuck Raymond, seorang penasihat keuangan di St Louis, juga mengapresiasi kedatangan Trump. "Tidak diragukan lagi, dia (Trump) adalah presiden yang paling pro-kehidupan dan pro-kebebasan beragama di AS."
Meski diapresiasi secara luas, terdapat pula pandangan sejumlah pihak yang menilai kedatangan Trump ini hanyalah taktik pengalih perhatian dari persidangan pemakzulan yang tengah berlangsung di level Senat AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News