Sejak terjadinya serangan di kantor majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang pada Rabu kemarin -- disusul dengan dua serangan terpisah dengan lima korban jiwa -- Obama telah menyatakan dukungannya pada Prancis.
Namun, seperti diwartakan AFP, Obama tidak akan bergabung dengan beberapa petinggi, termasuk Perdana Menteri Inggris David Cameron, Kanselir Jerman Angela Merkel, PM Israel Benjamin Netanyahu dan lainnya.
"Saya ingin warga Prancis mengetahui AS berada di belakang kalian," tegas Obama pada Jumat kemarin.
Sehari sebelumnya, Obama menuliskan slogan "Vive la France!" dalam sebuah buku ucapan duka di Kedutaan Besar Prancis di Washington.
Rabu kemarin, tiga orang yang mengklaim berasal dari Al Qaeda Yaman membunuh 10 jurnalis di kantor majalah kontroversial Charlie Hebdo di Paris. Dua polisi di sekitar lokasi juga tewas.
Satu tersangka menyerahkan diri, dan dua lainnya berhasil kabur. Keduanya tewas dalam penyerbuan polisi di sebuah kompleks di Dammartin-en-Goele, setelah sempat menyandera beberapa orang.
Terdapat pula penembakan terpisah yang menewaskan seorang polisi wanita di wilayah Montrouge. Setelah itu, terjadi penyanderaan yang dilakukan Amedy Coulibaly di toko kelontong Kosher Yahudi yang menewaskan empat orang.
Setelah diselidiki, petugas menduga beberapa serangan ini juga terkait teror di Charlie Hebdo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News