medcom.id, Washington: Seorang senator Amerika Serikat (AS) dari Arkansas, Tom Cotton menyarankan serangan militer ke fasilitas nuklir Iran. Menurutnya serangan itu bisa dilakukan dengan cepat.
Senator Partai Republik yang menulis surat terbuka kepada Iran itu serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran dapat dilakukan upaya pengeboman hanya dalam beberapa hari
Meski baru menjabat sebagai Senator dari Arkansas, Tom Cotton telah membuat namanya terkenal sebagai anggota DPR AS paling vokal dari fraksi Republik. Dia tidak hanya skeptis dengan perjanjian nuklir Iran, tapi secara terbuka mencelanya.
Sementara Presiden Barack Obama tidak pernah mengesampingkan aksi militer AS terhadap Iran, tetapi memandangnya sebagai opsi akhir. Namun menurut Cotton, pemikiran seperti Obama itu dianggap lemah.
Vetaran perang teluk itu pun mengecam pernyataan Presiden pekan lalu bahwa hanya ada tiga pilihan untuk membendung ambisi nuklir Iran yakni, mencapai kesepakatan lewat perundingan, melanjutkan sanksi terhadap Iran atau melancarkan sebuah aksi militer.
"Obama menyajikan opsi yang salah pekan lalu ketika ia mengatakan pilihannya adalah antara kesepakatan atau perang," ledek Cotton, seperti dikutip VOA Indonesia, Jumat (10/4/2015).
Cotton mengatakan Amerika sebenarnya bisa mempertahankan kesepakatan yang lebih baik, seperti yang disarankan PM Israel Benjamin Netanyahu. Bagi senator muda itu tindakan militer terhadap Iran tidak perlu berlarut-larut dan merugikan.
"Bahkan apabila aksi militer diperlukan, Presiden memberi Anda bayangan seakan-akan opsi militer adalah pengerahan 150 ribu tentara secara besar-besaran di medan tempur di Timur Tengah seperti yang kita lihat di Irak, dan sebenarnya bukan seperti itu yang dibutuhkan," tambah Cotton.
Cotton mengatakan, sebuah serangan militer dapat meniru pemboman udara oleh AS terhadap fasilitas Irak seperti yang diperintahkan Presiden Bill Clinton tahun 1990-an, dan hal ini hanya akan berlangsung "beberapa hari."
Juru bicara Pentagon menolak memberi komentar kepada VOA terkait pernyataan senator Cotton, tapi para pejabat AS meragukan kemampuan serangan udara tunggal untuk menghentikan kemampuan nuklir Iran.
Lainnya memperingatkan risiko serius akibat pemboman Iran.
"Pertanyaan yang harus ditanyakan pada diri sendiri adalah, berapa lama serangan militer itu akan dapat membendung program nuklir Iran, dan kondisinya seperti apa? Banyak orang yang memandang hal itu akan menghentikan sementara kemampuan nuklir Iran, tetapi program itu akan diteruskan dibelakang layar," ujar ahli nonproliferasi nuklir di Carnegie Endowment for International Peace, George Perkovich.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News