Tak disangka, sang pembelot yang bernama Ji Seong-ho, mendapat sambutan meriah dari Trump dan semua yang hadir di American Capito malam hari tadi.
"Seong-ho bepergian sejauh ribuan mil untuk kebebasan. Keluarganya mengikutinya. Ayahnya kini sedang berusaha untuk melarikan diri dari Korut," kata Trump, dikutip dari Asian Correspondent, Rabu 31 Januari 2018.
Aktivis Hak Asasi Manusia ini sekarang tinggal di Seoul, Korea Selatan di mana ia membantu menyiarkan informasi soal Korut dan memfasilitasi pemindahan para pembelot di Seoul.
"Seong-ho adalah bukti kerinduan setiap jiwa manusia untuk hidup dalam kebebasan," ungkap Trump lagi.
Di samping Seong-ho, duduk orang tua dari Otto Warmbier, mahasiswa AS yang koma dan akhirnya meninggal setelah dikembalikan dari Korut usai ditahan selama 17 bulan.
Saat otopsi, ditemukan Wambier menderita luka parah dan kerusakan otak. Ia ditangkap otoritas Korut karena kedapatan berusaha mencuri bendera propaganda Korut di sebuah hotel di Pyongyang.
Ketegangan antara AS dan Korut semakin tajam ketika Trump memimpin Negeri Paman Sam. Trump dan Kim Jong-un kerap terlibat perang kata-kata meski dua pemimpin negara ini belum pernah bertemu.
Dalam pidatonya di hadapan Kongres, Trump kembali menekankan pentingnya tekanan maksimal kepada Korut untuk menyetop pengembangan rudal balistik mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News