Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP)
Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP)

Trump Optimistis atas Perjanjian Damai AS-Taliban

Willy Haryono • 24 Februari 2020 08:04
Washington: Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku siap menandatangani perjanjian damai dengan kelompok Taliban di Afghanistan jika kesepakatan "penurunan kekerasan yang tengah berlaku saat ini berjalan sukses. AS dan Taliban dijadwalkan menandatangani perjanjian damai final pada 29 Februari, jika penurunan kekerasan selama tujuh hari berjalan tanpa hambatan.
 
Inti dari perjanjian final nanti adalah penarikan pasukan AS dari Afghanistan, dan sebagai gantinya, Taliban akan menjamin keamanan di negara tersebut.
 
Berbicara kepada awak media saat hendak bertolak menuju India, Trump mengaku akan segera memulangkan pasukan AS dari Afghanistan. "Sudah saatnya untuk pulang," ucap dia.

"Mereka (pasukan AS) ingin berhenti. Mereka sudah berjuang dalam waktu lama. Mereka ini orang-orang yang kuat. Kita ini orang-orang yang kuat. Tapi setelah 19 tahun berlalu, rasa-rasanya sudah terlalu lama," lanjut Trump, dikutip dari LBC News, Minggu 23 Februari 2020.
 
Kesepakatan "penurunan kekerasan" di Afghanistan mulai diberlakukan sejak Sabtu 22 Februari. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut kesepakatan tersebut sebagai "langkah penting dalam jalan panjang menuju perdamaian."
 
Namun di hari pertama kesepakatan, bentrokan terjadi antara Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan. Menurut laporan otoritas lokal, milisi Taliban menyerang pasukan Afghanistan di provinsi Balkh. 
 
Serangan dikonfirmasi juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid. Ia mengatakan militannya terpaksa menyerang karena pasukan Afghanistan berusaha memasuki wilayahnya.
 
Kendati begitu, bentrokan di provinsi Balkh sama-sama tidak membuat geram AS maupun Taliban. Kedua kubu masih tetap berkomitmen melanjutkan periode penurunan kekerasan ini hingga tujuh hari ke depan.
 
"Kami rasa mereka (Taliban) ingin menyepakati perjanjian. Kami ingn menyepakati perjanjian. Saya rasa semua akan berjalan baik. Kita lihat saja nanti," ungkap Trump.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan