Londono, 58, dengan nama alias "Timochenko," berada dalam keadaan sadar setelah dibawa ke sebuah rumah sakit universitas di kota Villavicencio di Kolombia tengah.
Klinik berada dekat titik di mana FARC (Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia) menyatakan telah menyelesaikan proses pelucutan senjata.
Seperti dilansir AFP, Senin 3 Juli 2017, Timochenko meyakinkan pendukungnya melalui Twitter bahwa "kondisinya baik-baik saja." Dia berterima kasih kepada mereka yang peduli terhadpa dirinya.
Tim dokter berkata Timochenko mendaftarkan dirinya sendiri ke rumah sakit setelah merasakan "perubahan dalam cara berbicara" dan hilangnya kekuatan otot - terutama di bagian lengan kiri.
Kepala klinik Lydis Herrera mengatakan kepada awak media bahwa Timochenko didiagnosis menderita serangan stroke ringan. Saat ini, kondisi Timochenko telah membaik hingga 90 persen.
Herrera menyebut pasien dengan kondisi seperti itu biasanya dirawat di rumah sakit selama 24 sampai 48 jam asalkan tidak ada komplikasi. "Timochenko dalam kondisi sadar dan bahkan membuat beberapa lelucon," kata Pastor Alape, seorang petinggi FARC.
Timochenko merasakan gejala pertama di tubuhnya saat bersiap mengunjungi sebuah, di mana sekitar 7.000 anggota FARC dikumpulkan sebagai bagian dari proses membaur ke masyarakat sipil.
Kesepakatan perdamaian ditolak sebagian warga Kolombia dalam sebuah referendum tahun lalu, sebelum akhirnya ditulis ulang dan diajukan lagi ke kongres.
Sejak itu, proses sempat dirusak beberapa gelombang kekerasan yang melibatkan kelompok bersenjata lainnya.
Konflik yang dimulai saat FARC melancarkan pemberontakannya pada 1964 telah menewaskan 260 ribu orang. Konflik juga membuat lebih dari 60.000 hilang dan tujuh juta lainnya mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News