medcom.id, New Delhi: Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis menuturkan negaranya menginginkan adanya solusi diplomatik atas nuklir yang terjadi di Korut.
"Kami mempertahankan kemampuan untuk mencegah ancaman Korea Utara yang paling berbahaya, namun kami juga mendukung diplomat kami menjaga hal ini selama mungkin di wilayah diplomatik," kata Mattis, seperti dilansir dari laman AFP, Selasa 26 September 2017.
"Itu tujuan kami, untuk menyelesaikan ini secara diplomatis, dan saya percaya bahwa Presiden Trump sangat jelas mengenai hal ini," imbuhnya.
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un beberapa hari terakhir terlibat perang kata-kata. Semua bermula kala Trump, dalam pidato di hadapan Sidang Umum PBB, menuturkan akan menghancurkan Korut termasuk 'si manusia roket', yang adalah Jong-un.
Sebenarnya, permusuhan keduanya sudah terjadi sejak Korut melakukan uji coba rudal di awal tahun ini. Dan semakin menjadi kala Pyongyang berhasil melakukan uji coba nuklir, yang diklaim sebagai bom hidrogen.
Untuk memperbaiki masalah ini, Mattis mengungkapkan AS akan selalu menekan Korut agar mereka bisa berbicara lewat jalur diplomatik. Dia juga menambahkan PBB sepakat cara Washington dengan menyetujui peningkatan sanksi, terutama di ekonomi dan diplomatik bagi Pyongyang.
Pernyataan Mattis ini juga menyusul adanya klaim dari Korut bahwa AS menyatakan perang dengan mereka. Hal ini dibantah langsung oleh Gedung Putih melalui juru bicara mereka Ssarah Sanders.
"AS tidak mengumumkan perang melawan Korea Utara dan terus terang, pernyataan itu tidak masuk akal," katanya.
Juru bicara Pentagon Kolonel Robert Manning juga mengancam Korut untuk menghentikan omong kosong mereka. "Jika Korut tidak menghentikan tindakan provokatif mereka, Anda tahu, kami akan memastikan bahwa kami memberikan pilihan kepada Presiden untuk menangani Korea Utara," sambungnya.
Pernyataan ini dikeluarkan Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong-ho. Seluruh dunia harus secara jelas mengingat bahwa Amerika Serikat yang pertama kali mengumumkan perang pada negara kami," ujarnya di hadapan wartawan di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York.
Ri menuturkan negara akan siap menghadapi perang yang dideklarasikan AS. Dia mengancam akan menembak jatuh pesawat pengebom AS, bahkan meski pesawat tersebut tidak ada di wilayah mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News