Dubes Rusia untuk PBB Vitaly Churkin. (Foto: AFP/KENA BETANCUR)
Dubes Rusia untuk PBB Vitaly Churkin. (Foto: AFP/KENA BETANCUR)

PBB Berduka atas Kematian Diplomat Rusia Vitaly Churkin

Willy Haryono • 21 Februari 2017 12:42
medcom.id, New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memimpin upacara penghormatan terakhir kepada Vitaly Churkin, Duta Besar Rusia untuk PBB yang tiba-tiba meninggal dunia akibat sakit jantung di kantornya di New York, Amerika Serikat (AS).
 
Churkin dilarikan ke rumah sakit pada Senin 20 Februari 2017, dan mengembuskan napas terakhir satu hari sebelum ulang tahunnya yang ke-65. 
 
Diplomat senior itu dikenal sebagai pribadi cerdas dan berpengaruh di kalangan PBB. Churkin juga dinilai mampu menyeimbangkan suaranya untuk kepentingan Rusia dan negara-negara Barat. 

Menjadi utusan Rusia untuk PBB sejak 2006 dan diplomat karier selama berdekade-dekade, Churkin dianggap sebagai jawara Moskow di badan dunia tersebut. Ia adalah dubes Rusia terlama yang berada di jajaran Dewan Keamanan PBB. 
 
"Dubes Churkin bekerja di Kementerian Luar Negeri Rusia sepanjang hidupnya, melewati masa-masa paling menantang dan penting dalam catatan sejarah," ucap Guterres, seperti dikutip AFP
 
Menurut kantor berita TASS, Presiden Rusia Vladimir Putin memuji "profesionalisme dan bakat diplomatik" Churkin. 
 
PBB Berduka atas Kematian Diplomat Rusia Vitaly Churkin
Dubes Churkin dalam pengambilan suara di DK PBB. (Foto: AFP)
 
Rival dan Kawan
 
Kolega diplomatik dari seluruh dunia berkabung untuk Churkin, yang dinilai sebagai diplomat pintar. Churkin dinilai mampu memposisikan diri sebagai rival kuat, namun dapat tetap menjadi kawan. 
 
"Kami tidak selalu sepaham dengannya, tapi dia tidak diragukan lagi mampu menyuarakan posisi negaranya dengan kemampuan hebat," tutur Dubes AS untuk PBB Nikki Haley. 
 
Pendahulu Haley, Samantha Power, menyebut Churkin sebagai "maestro diplomatik dan pria penyayang" yang berjuang keras dalam menengahi perbedaan antara Rusia dengan AS. 
 
Salah satu perbedaan paham itu terlihat saat Power dan Churkin berdebat di DK PBB bulan lalu. Ketika itu, Power mengkritik Rusia atas aneksasi Krimea dan keterlibatan dalam konflik Suriah. 
 
Merespons tuduhan, Churkin menyebut pemerintahan AS di bawah Barack Obama "selalu mencari kambing hitam atas kegagalannya di Irak, Suriah dan Libya."
 
Kematian Churkin terjadi beberapa pekan setelah PBB dan pemerintahan AS memiliki pemimpin baru.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan