Presiden AS Barack Obama. (Foto: AFP)
Presiden AS Barack Obama. (Foto: AFP)

Obama Bantah AS Terlibat Kudeta Turki

Willy Haryono • 24 Juli 2016 11:00
medcom.id, Washington: Presiden Barack Obama membantah adanya segala bentuk keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam percobaan kudeta di Turki. 
 
Obama juga menegaskan permintaan Turki untuk mengekstradisi Fethullah Gulen -- tokoh yang dituding Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai dalang kudeta -- harus melalui jalur resmi. 
 
Berbicara dalam sebuah konferensi pers, ia mengatakan telah menyampaikan kepada Erdogan via telepon bahwa AS sama sekali tidak terlibat dan mengetahui rencana percobaan kudeta di Turki. 

"Segala laporan yang menyebut kami mengetahui akan adanya percobaan kudeta, atau ada keterlibatan AS di dalamnya, adalah benar-benar salah, sangat salah," tegas Obama, seperti dilansir Reuters, belum lama ini. 
 
"Dia (Erdogan) harus memastikan bahwa tidak hanya dia, tapi semua orang di pemerintahannya mengetahui bahwa sejumlah isu itu salah," tambah Obama. 
 
Menurut Obama, rumor tersebut harus segera diklarifikasi karena berpotensi membahayakan warga AS di Turki, dan juga berpotensi mengancam hubungan serta kemitraan kedua negara. 
 
Obama Bantah AS Terlibat Kudeta Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: AFP)
 
Sejumlah isu mengenai keterlibatan AS dalam kudeta, yang juga sudah dibantah Duta Besar AS untuk Turki, diduga dipicu fakta Gulen yang telah lama hidup terasing di Negeri Paman Sam, tepatnya di Pocono Mountains, Pennsylvania.
 
Gulen telah mengutuk percobaan kudeta di negaranya dan membantah terlibat. Menyalahkan Gulen sebagai dalang utama di balik kudeta, Erdogan meminta AS untuk segera mengekstradisinya. 
 
Seperti yang sudah disampaikan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Obama mengatakan Turki harus menyodorkan bukti kuat keterlibatan Gulen sebelum proses ekstradisi dapat dimulai. 
 
"Amerika diatur hukum, dan itu adalah hukum yang tidak dapat dikesampingkan oleh presiden atau siapapun," ujar Obama. 
 
Serdar Kilic, Dubes Turki untuk AS, mengaku sudah menyampaikan "dokumentasi yang diperlukan" untuk ekstradisi Gulen. Namun juru bicara Kementerian Hukum AS Peter Carr mengatakan pihaknya belum dapat mengatakan "iya atau tidak" terkait apakah material yang dikirimkan Turki sudah berbentuk permohonan ekstradisi resmi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan