Menlu Retno Marsudi memimpin pertemuan informal DK PBB mengenai Palestina. (Foto: Dok.Kemenlu RI).
Menlu Retno Marsudi memimpin pertemuan informal DK PBB mengenai Palestina. (Foto: Dok.Kemenlu RI).

Pemukiman Israel jadi Halangan Besar Perdamaian dengan Palestina

Rina Rahmadani • 10 Mei 2019 11:59
New York: Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, memimpin pertemuan informal membahas pembangunan pemukiman ilegal yang dibangun Israel di wilayah Palestina. Pertemuan informal ini berlangsung di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat.
 
Baca juga: Menlu Retno: Hentikan Pembangunan Pemukiman Israel di Palestina.
 
Pertemuan Kamis 9 Mei 2019 sore waktu setempat ini, juga dihadiri menteri luar negeri Palestina Riyad Al Maliki yang juga menjadi pembicara utama dalam pertemuan.

Dalam pertemuan informal ini, Menlu Retno menyampaikan bahwa pemukiman ilegal Israel terus bertambah dari  sekitar 110 ribu pada tahun 1993 menjadi 620 ribu tahun 2017.
 
“Angka ini menunjukkan pemukiman ilegal Israel merupakan halangan besar bagi tercapainya perdamaian antara Israel dan Palestina,” tegas Menlu Retno.
 
Sementara Wakil Tetap Indonesia untuk PBB, Duta Besar Dian Triansyah Djani mengatakan pertemuan informal ini dilakukan dalam format Arria Formula dibawah presidensi Indonesia di Dewan Keamanan PBB.
 
“Format Arria Formula, sengaja dilakukan karena memungkinkan ditonton secara luas oleh anggota non-PBB, LSM dan wartawan,” ucap Triansyah.
 
“Dengan format Arria Formula sejumlah narasumber juga dimungkinkan untuk dihadirkan dan menjadi pembicara untuk membahas masalah pemukiman ilegal israel,” sebutnya.
 
Lebih lanjut Dubes Triansyah mengatakan, penentuan  narasumber ini tidak memerlukan persetujuan  anggota DK PBB lainnya. Berbeda bila pertemuan ini dilakukan di sidang DK PBB.
 
Menurut Triyansah, pertemuan informal ini bertujuan untuk mengadakan suatu percakapan mengenai situasi di wilayah pendudukan Palestina.
 
“Mayoritas negara anggota DK PBB dalam pernyataannya mengatakan bahwa pendudukan Israel akan semakin memperkeruh dan semakin mempersulit  pencapaian tujuan akhir two state solution atau solusi dua negara. Hasil pembahasan di pertemuan informal ini akan kita rangkum sebagai suatu catatan yang akan dikerjakan oleh Indonesia dan negara co-sponsor lainnya yakni Afrika Selatan dan Kuwait,” tuturnya.
 
Pada akhir penutupan Arria Formula, Menlu Retno kembali menggarisbawahi  solidaritas Indonesia pada perjuangan Palestina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan