Menlu Tiongkok Wang Yi di Sidang Umum PBB di New York, AS, Jumat 27 September 2019. (Foto: AFP Photo/TIMOTHY A. CLARY)
Menlu Tiongkok Wang Yi di Sidang Umum PBB di New York, AS, Jumat 27 September 2019. (Foto: AFP Photo/TIMOTHY A. CLARY)

Tiongkok Sebut Proteksionisme Dapat Picu Resesi Global

Willy Haryono • 28 September 2019 10:00
New York: Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan sikap proteksionisme dapat memicu terjadinya krisis global. Pernyataan disampaikan di tengah terjadinya perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
 
"Pelajaran dari Great Depression seharusnya tidak pernah boleh dilupakan," kata Wang dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-74 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS, Jumat 27 September. Great Depression merujuk pada krisis ekonomi akut berskala global di era 1930-an.
 
"Penetapan tarif dan provokasi dagang, yang mengganggu rantai pasokan industri global, dapat merusak rezim perdagangan multilateral dan sektor perekonomian internasional," lanjut dia, dilansir dari laman AFP, Sabtu 28 September 2019.

"Bahkan (perang dagang) dapat membuat dunia jatuh ke jurang resesi," ungkap Menlu Wang.
 
Presiden AS Donald Trump telah menerapkan tarif dagang ke Tiongkok, negara dengan perekonomian kedua terbesar di dunia. Trump menuding Tiongkok telah melakukan sejumlah praktik dagang yang tidak adil.
 
Sejumlah media global melaporkan bahwa perang dagang kedua negara dapat meningkat karena Trump tengah mempertimbangkan sejumlah langkah drastis. Langkah-langkah itu meliputi rencana pencopotan sejumlah perusahaan Tiongkok dari bursa saham AS atau memblokir investasi Beijing di Washington.
 
Wang menegaskan Tiongkok akan membalas tindakan lanjutan apapun dari AS. "Tiongkok berkomitmen menyelesaikan (perang dagang) dengan tenang, rasional dan kooperatif. Kami juga bersedia mendemonstrasikan rasa kesabaran dan itikad baik," tutur Wang.
 
"Tapi jika kubu sebelah (AS) bertindak buruk, atau tidak memperlihatkan rasa hormat atas status kesetaraan dalam negosiasi, maka kami akan menjalankan sejumlah respons yang diperlukan demi melindungi hak serta kepentingan negara kami," sambung dia.
 
Dalam pidatonya, Wang juga menceritakan bahwa Tiongkok adalah negara dengan peradaban berusia 5.000 tahun, 1,4 miliar pekerja keras dan total wilayah seluas 9,6 juta kilometer persegi. "Tiongkok tidak akan pernah tunduk terhadap ancaman atau tekanan," tegas Wang.
 
Ia menyampaikan referensi langsung kepada AS, namun menyiratkan bahwa langkah dan kebijakan Trump saat ini didorong oleh politik domestik AS.
 
"Membangun tembok tidak akan menyelesaikan beragam tantangan global, dan menyalahkan orang lain atas masalah sendiri juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah," pungkas Wang, merujuk pada proteksionisme dan juga kebijakan Trump membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan