Di tengah kemarahan atas maraknya korupsi di pemerintahan Rusia, ribuan warga berkumpul di beberapa kota besar pada Minggu 26 Maret 2017. Massa meliputi ribuan pemuda, banyak dari mereka yang sejak lahir hingga saat ini hidup di bawah pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Polisi antihuru-hara merespons unjuk rasa dengan menangkap ratusan orang, termasuk pemimpin oposisi Alexei Navalny yang juga merupakan kritikus terkeras Putin.
Setelah serangkaian foto dan video penangkapan demonstran bermuncul di media sosial, sejumlah politikus AS mendesak Presiden Donald Trump merespons perlakuan Rusia dengan sebuah pesan tegas.
"Sifat Putin sangat jelas terlihat di sana. Warga Amerika berharap kepada para pemimpinnya untuk mengecam orang yang menginjak-injak kebebasan berbicara, pers, berkumpul dan berunjuk rasa," ujar seorang senator Partai Republik, Ben Sasse, seperti dikutip Associated Press.
Kementerian Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan pada Minggu malam, dengan menyebut perlakuan Rusia terhadap demonstran sebagai "penghinaan terhadap nilai-nilai demokrasi."
"AS mengecam keras penahanan ratusan pengunjuk rasa damai di seantero Rusia pada Minggu," kata Mark Toner, juru bicara interim Kemenlu Negeri Paman Sam.
Toner mengatakan AS akan terus mengawasi situasi dan perkembangan terbaru di Rusia. Ia juga mendesak Putin segera membebaskan semua pendemo.
Trump, yang dikenal pernah memuji Putin, belum berkomentar mengenai masalah unjuk rasa ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News