Otoritas setempat mengevakuasi warga bioskop dan pertokoan usai ledakan di sebuah kamar mandi di lantai dua. Ambulans dan truk pemadam kebakaran berdatangan ke tempat kejadian. Para korban luka dibawa ke rumah sakit.
Wali kota Bogota Enrique Penalosa mengutuk ledakan sebagai, "Bom teroris pengecut," seperti dinukil The Telegraph dari Associated Press, Minggu 18 Juni 2017. Ledakan terjadi di kawasan kelas atas Centro Andino di jantung distrik wisata Bogota.
Dia mengatakan korban tewas sudah berada di Kolombia sejak enam bulan terakhir. Korban adalah relawan di lingkungan kumuh dan bersiap kembali ke Prancis dalam beberapa hari mendatang. Dari 11 orang yang terluka, tiga di antaranya menderita luka parah.
Perhatian para pejabat segera terfokus pada kelompok pemberontak terbesar yang masih aktif di negara itu, Tentara Pembebasan Nasional, atau ELN. Pada Februari, ELN mengaku bertanggung jawab atas pengeboman di dekat arena adu banteng Bogota, yang menewaskan seorang petugas polisi dan melukai 20 orang lainnya.
Pemerintah Kolombia tahun lalu mencapai kesepakatan damai dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), yang jauh lebih besar dari ELN. ELN juga terlibat dalam perundingan damai, namun sejauh ini menolak para pejuangnya untuk meletakkan senjata mereka.
Sejumlah analis mengaitkan insiden dengan mulai meningkatnya kekerasan di kota-kota Kolombia atas keinginan kelompok tersebut buat merebut konsesi dari pemerintah di meja perundingan.
Presiden Juan Manuel Santos memerintahkan kepala polisi Kolombia guna memimpin penyelidikan ledakan. Dalam sebuah pesan yang diunggah di Twitter, dia mengungkapkan rasa belasungkawa kepada para korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id