Robert Hall, WN asal Kanada yang disandera Abu Sayyaf sejak September 2015 tewas dipenggal karena uang tebusan tak kunjung dibayar pemerintah.
"Saya sangat mengecam perbuatan pembunuh berdarah dingin dan tidak masuk akal dari Filipina tersebut. Dua WN kami sudah tewas di tangan mereka," ungkap PM Trudeau pada pernyataannya, seperti dikutip The Star Canada, Selasa (14/6/2016).

Robert Hall yang dipenggal Abu Sayyaf/Guardian
Namun, seorang pejabat dari Kanada menegaskan negaranya tidak akan membayar uang tebusan kepada kelompok Abu Sayyaf.
"Ketika negara A membayar tebusan dan negara B tidak, kelompok tersebut akan menyandera warga negara B dan mengeksekusi mereka untuk mengirim sinyal ke pemerintah negara A," ujarnya.
Hal ini yang menyebabkan Trudeau membuat kesepakatan agar tak membayar uang tebusan kepada kelompok Abu Sayyaf.
"Selama pemerintah negara lain membayar tebusan, warga Kanada yang berada di Filipina tentu berisiko," lanjutnya.
Hall dipenggal setelah menerima informasi dari sekitar persembunyian Abu Sayyaf di Pulau Jolo, Filipina selatan. Diketahui, cara eksekusi Hall pun sama ketika Abu Sayyaf mengeksekusi John Ridsdel, WN Kanada yang sebelumnya dieksekusi Abu Sayyaf juga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News