Menurut dokumen itu, AS dan Selandia Baru bekerja sama menjalankan program mata-mata bernama Speargun. Agensi Keamanan Nasional AS (NSA) dan Biro Keamanan Komunikasi Selandia Baru (GCSB) mengimplementasikan program ini di akhir 2012 atau awal 2013.
GSCB dituding memiliki akses tersembunyi ke kabel bawah laut Trans-Pasific yang menyalurkan data di wilayah antara Australia, Selandia Baru, Fiji dan Hawaii. Dengan begini, NSA dengan mudah dapat mengumpulkan data warga Selandia Baru.
"Klaim Perdana Menteri (John Key) yang mengaku tidak mengetahui apa-apa mengenai pengintaian massal ini adalah sebuah kebohongan," ucap Snowden dalam wawancara dengan The Intercept, seperti dikutip Time.com, Senin (15/9/2014).
"Pihak GCSB, yang operasinya dipimpin dia, terlibat langsung dalam analisis algoritma komunikasi pribadi yang dikirim via internet, satelit, radio dan jaringan telepon."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News