Bill Clinton dan Lee Kuan Yew (Foto: AFP)
Bill Clinton dan Lee Kuan Yew (Foto: AFP)

Bill Clinton Hadiri Pemakaman Lee Kuan Yew

Fajar Nugraha • 26 Maret 2015 16:21
medcom.id, Washington: Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton akan mewakili negaranya untuk menghadiri prosesi pemakaman kenegaraan bagi Lee Kuan Yew. Clinton akan memimpin delegasi dari AS.
 
Delegasi yang akan hadir dalam prosesi pada Minggu 29 Maret 2015 itu terdiri dari diplomat dan mantan menteri. Mereka yang akan menemani Clinton antara lain, Duta Besar AS untuk Singapura Kirk Wagar, mantan Menlu AS Henry Kissinger, mantan Dubes AS untuk Singapure Steven Green dan mantan asisten Presiden AS untuk urusan Keamanan Dalam Negeri, Thomas Donilon.
 
Ketika kabar Lee Kuan Yew wafat diterima oleh AS, Presiden Barack Obama menyatakan bela sungkawanya kepada Perdana Menter Lee Hsien Loong. Obama menyebut sosok Lee Kuan Yew sebagai seorang visioner yang memimpin Negeri Singa menuju kemerdekaan pada 1965 hingga menjadi negara yang makmur.  Demikian diberitakan Channel News Asia, Kamis (26/3/2015).
 
Sementara Clinton sendiri memiliki hubungan yang baik dengan Lee. Ketika mendengar kabar Lee telah wafat, Senin (23/3/2015) lalu, Clinton memuji Lee sebagai sosok yang mengubah Singapura menjadi negara kuat dan ekonomi maju.
 
"Setelah tidak lagi menjabat sebagai perdana menteri, Lee Kuan Yew terus memberikan analisis dan masukan brilian untuk Singapura. Dia adalah seorang visioner yang memimpin negerinya dengan hebat dan seorang abdi negara," jelasnya, setelah mendengar kabar wafatnya Lee Kuan Yew.
 
Warga Singapura hingga kini terus berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Lee Kuan Yew. Pemerintah pun menyediakan air gratis untuk warga yang mengantre.
 
Awalnya, antrean dipusatkan di Taman Hong Lim. Namun sejak Kamis (26/3/2015), pukul 7.00 pagi waktu setempat, antrean dipusatkan di wilayah Padang.
 
Antrean panjang masih tampak menuju Gedung Parlemen. Warga berbondong-bondong untuk mengantre karena waktu untuk memberikan penghormatan terakhir bagi Lee Kuan Yew, lebih pendek.
 
Kalangan lanjut usia (lansia), warga difabel, siswa sekolah dan keluarga yang membawa anak di bawah usia enam tahun, bisa menggunakan antrean khusus. 
 
Lee yang memimpin negara kota di ujung Semenanjung Malaka itu, wafat pada Senin kemarin. Dia wafat pada usia 91 tahun akibat penyakit radang paru-paru. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan