Hujan turun cukup deras selama pekan lalu menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor sepeninggal serangan badai Matthew di beberapa bagian Amerika.
Seperti dikutip Reuters, Senin (7/11/2016), Haiti termasuk negara yang terparah keadaannya pasca badai Matthew menghantam.
"Hujan yang terus menerus ini diperkirakan terjadi sampai akhir November. Kami khawatir akan jatuh korban lagi," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Haiti, Albert Moulion.
"Kami serukan tingkat kewaspadaan agar ditingkatkan karena cuaca sekarang menunjukkan akan terus menerus turun hujan," tuturnya lagi.
Diketahui, tujuh orang tewas di kota pelabuhan utara Cap-Haitien. Sementara tiga orang tewas lainnya ditemukan di Grand Anse.
"Menyedihkan, tiga di antara warga yang tewas adalah anak-anak," ujarnya.
Kantor interim presiden juga mengeluarkan pernyataan yang berisi penghentian sementara kegiatan maritim dan meminta warga yang terkena dampak banjir untuk menghindari air.
Pasalnya, dikhawatirkan mereka akan terkena virus kolera yang sebelumnya pernah menyerang Haiti pasca badai Matthew.
"Presiden sangat prihatin dengan bencana yang kembali menimpa Haiti. Ia juga sangat menyesalkan dengan hilangnya 10 nyawa warga Haiti akibat banjir," demikian bunyi pernyataan dari kantor presiden Haiti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News