Rusia merupakan satu dari sekian negara yang mendukung posisi Presiden Nicolas Maduro. Dukungan Rusia ini pun dikritik Amerika Serikat (AS) yang mendukung oposisi Juan Guaido dan mengakuinya sebagai presiden sementara Venezuela.
Dilansir dari AFP, Senin 25 Maret 2019, pesawat AU Rusia yang pertama membawa Kepala Staf Pasukan Angkatan Darat Vasily Tonkoshkurov dan 100 pasukan tentara. Sedangkan pesawat kedua adalah pesawat kargo yang memuat sekitar 35 ton bahan makanan.
Menurut situs pelacakan penerbangan Flightradar24, jet penumpang Ilyushin IL-62 dan pesawat kargo militer Antonov AN-124 berangkat dari bandara militer Chkalovsky Rusia dan sempat berhenti di Suriah.
Baca: Rusia Kecam Intervensi Keji AS di Venezuela
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Rusia maupun Venezuela dengan adanya dua jet AU yang mendarat di Caracas tersebut.
Sebelumnya, Rusia sempat mengecam "intervensi keji" dan "pengaruh berbahaya" Amerika Serikat dalam krisis di Venezuela. Rusia juga mengecam ancaman AS terhadap pemerintahan resmi Venezuela yang dipimpin Maduro.
Sementara itu, lebih dari 500 prajurit Venezuela telah membelot dari Maduro ke Guaido. Sebagian besar dari mereka meninggalkan pos penjagaan dan menyeberang ke Kolombia.
Menurut data pemerintah Kolombia, seperti dikutip dari laman Business Insider, jumlah pembelot dari Venezuela sudah mencapai 567 orang. Angka itu dicatat sejak terjadinya bentrokan berdarah antara simpatisan Guaido dengan pasukan keamanan Venezuela di wilayah perbatasan awal bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News