Kepolisian Chicago (CPD) mengonfirmasi bahwa 13 orang terluka, dengan empat di antaranya berada dalam kondisi kritis. Fred Waller dari CPD mengatakan usia korban berkisar 16 hingga 48 tahun.
Dua orang telah ditangkap dan diinterogasi pada Minggu 22 Desember pagi 2019. Polisi meyakini penembakan ini kemungkinan dipicu masalah pribadi, dan tidak terkait aktivitas geng kriminal.
Waller mengatakan satu dari dua orang yang ditangkap memiliki senjata api. Satu orang lainnya terluka saat ditangkap aparat.
"Terjadi sebuah perselisihan, yang berujung ditembakkannya senjata api," kata Waller.
"Saat para pengunjung pesta berlarian ke segala arah, senjata api terus ditembakkan pelaku. Jadi ada sekitar tiga lokasi (penembakan)," tambahnya, dilansir dari Guardian.
Menurut keterangan Waller, pesta di Chicago tersebut digelar untuk mengenang seseorang yang terbunuh pada April lalu. Ia menambahkan, polisi datang dalam hitungan menit usai terjadinya penembakan.
"Ada dua penembak. Sepertinya mereka menembak secara acak kepada para pengunjung yang melarikan diri," ujar Waller.
Berdasarkan laporan The Chicago Tribune, 2.594 orang telah tewas atau terluka ditembak senjata api di Chicago sepanjang tahun ini. Angka tersebut 248 lebih sedikit dibanding tahun lalu.
Polisi mengatakan angka kejahatan dan kematian di Chicago menurun salah satunya berkat penggunaan teknologi yang dapat memprediksi terjadinya penembakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News