Kelompok kriminal bersenjata itu menunggu di luar penjara dan kemudian mencoba meledakkan sebuah bagian dari tembok Penjara Santa Izabel di kota Belem, negara bagian Para pada Selasa 10 April 2018.
Namun upaya ini mendapat perlawanan dari petugas keamanan penjara. Akhirnya terjadi pertempuran antara tahanan dan petugas keamanan di dalam kompleks penjara itu.
"Dalam upaya melarikan diri, ledakan digunakan untuk meledakkan salah satu bagian tembok," ujar pihak keamanan penjara, seperti dikutip AFP, Rabu 11 April 2018.
"Percobaan melarikan diri ini didukung oleh kelompok bersenjata yang memiliki senjata lengkap. Berdasarkan penyelidikan awal, para tahanan juga menggunakan senjata di dalam penjara," lanjut pernyataan itu.
"Petugas keamanan langsung melawan balik dan memicu aksi perlawanan," tegasnya.
Jumlah korban tewas terkonfirmasi saat ini termasuk 20 tahanan dan satu orang petugas keamanan. Sementara lima orang petugas lainnya menderita luka-luka termasuk seorang yang terluka parah.
Kini jumlah tahanan tengah dihitung untuk mencari tahu apakah ada tahanan yang melarikan diri. Sementara polisi mengerahkan tim khusus untuk menambah keamanan di penjara.
Polisi sudah menemukan dua senjata otomatis dan lima pistol di lokasi kejadian. Masih belum diketahui apakah senjata itu milik tahanan atau pihak keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News