Salah satu kesamaan itu adalah baik Trump maupun Macron adalah pemimpin yang masih terbilang baru di dunia politik.
Di tengah kecurigaan bahwa AS lebih menginginkan Marine Le Pen sebagai presiden Prancis, seorang pejabat tinggi Washington mengatakan kepada AFP bahwa Trump akan menggelar makan siang bersama Macron untuk "membandingkan perspektif."
"Mereka berdua adalah pemimpin terbaru yang mencapai puncak," kata seorang pejabat, yang mengklaim percakapan Trump dengan Macron via telepon berjalan sangat lancar.
"Trump sangat terkesan dengan Macron," lanjut dia, Minggu 14 Mei 2017.
Menurut pejabat itu, Trump terkesan dengan kemenangan Macron atas Le Pen dalam pemilu, yang selisih suaranya hampir mencapai 50 persen. "Itu kemenangan sangat telak," ujar dia.
Meski ideologi kedua berbeda, lanjutnya, Trump dan Macron sama-sama "berasal dari luar jalur politik tradisional."
Diusung Partai Republik, Trump berhasil memenangkan pilpres tahun lalu. Namun hingga kini, Trump beberapa kali keluar dari jalur kebijakan partai.
Gedung Putih menilai rumor yang menyebut Trump lebih menyukai Le Pen terlalu dilebih-lebihkan. Rumor muncul karena ada "satu tweet mengenai perbatasan" dan Le Pen yang pernah muncul di Trump Tower.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News