"Tapi (penahanan) itu akan segera dilakukan," kata Maduro, dilansir dari Al Arabiya, Sabtu 15 Februari 2020.
Maduro mengatakan hal tersebut dalam pertemuan dengan awak media, usai Guaido menyelesaikan turnya ke Amerika Serikat dan Eropa. Guaido, yang menganggap dirinya sebagai presiden interim, melakukan tur meski ada perintah dari pengadilan Venezuela yang melarangnya meninggalkan Venezuela.
Untuk urusan kepulangan, Guaido juga dapat mendarat di Venezuela tanpa hambatan berarti dari otoritas keimigrasian Venezuela. Ia telah tiba di bandara internasional utama Venezuela dengan menggunakan pesawat komersil.
"Untuk semua kejahatan yang dia lakukan, dia akan dipenjara," imbuh Maduro, merujuk pada Guaido.
Guaido telah dua kali melakukan perjalanan ke luar Venezuela meski sudah dilarang. Dalam dua kesempatan itu, Guaido tetap diizinkan kembali pulang.
Pemimpin oposisi berusia 36 tahun ini berusaha mendepak Maduro yang melanjutkan jabatannya sebagai presiden pada tahun lalu. Guaido menilai masa kepemimpinan kedua Maduro tidak sah. Perjalanan Guaido ke luar negeri merupakan salah satu upaya untuk mendorong agar gerakan anti-pemerintah kembali berkobar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News