Korban terluka saat pendemo dan polisi terlibat bentrok di wilayah barat Venezuela. Ia meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
Otoritas setempat menyebut polisi bernama Javier Mora Ortiz mengaku menembak remaja itu dengan peluru karet. Seperti dikutip Associated Press, foto dan video yang memperlihatkan jasad korban beredar di media sosial.
Pejabat partai penguasa, termasuk Presiden Nicolas Madura, ramai-ramai mengutuk pembunuhan remaja tersebut. Mereka meminta warga untuk berhenti berdemo.
"Saya ingin mengucapkan rasa duka mendalam kepada orangtua korban yang terbunuh dalam aksi kekerasan," ucap Maduro.
Ketegangan terus meningkat di Venezuela seiring memburuknya kondisi perekonomian negara dan penangkapan Wali Kota Caracas. Februari 2015 menandai satu tahun gerakan unjuk rasa masif di jalanan Venezuela, yang sejauh ini telah menewaskan 40 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News