"Amerika seharusnya tidak pernah takut Iran memproduksi bom nuklir," sebut Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, seperti dikutip AFP, Minggu 22 April 2018.
"Tapi kami akan mengejar pengayaan nuklir kami dengan penuh semangat," ucapnya kepada wartawan di New York.
Presiden AS Donald Trump menetapkan 12 Mei sebagai tenggat waktu untuk memperbaiki perjanjian yang ditandatangai sekitar tiga tahun lalu tersebut.
Komentar Zarif menandai eskalasi retorika menyusul peringatan awal yang menyatakan bahwa Washington akan menyesali penarikan dari kesepakatan nuklir.
Zarif berkata para pemimpin Eropa harus menekan Trump untuk tetap berpegang pada kesepakatan jika AS berniat mempertahankan kredibilitas dalam komunitas internasional.
"saya pikir, akan menjadi praktik sia-sia," katanya di sela-sela pertemuan PBB mengenai kelanjutan perjanjian damai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News