Warga berjalan di tengah pemadaman listrik di Caracas, Venezuela, Kamis 7 Maret 2019. (Foto: AFP / YURI CORTEZ)
Warga berjalan di tengah pemadaman listrik di Caracas, Venezuela, Kamis 7 Maret 2019. (Foto: AFP / YURI CORTEZ)

Ibu Kota Venezuela Gelap Gulita

Willy Haryono • 09 Maret 2019 06:04
Caracas: Sekolah dan perkantoran di ibu kota Venezuela, Caraas, ditutup seiring terjadinya pemadaman listrik yang telah berlanjut ke hari kedua, Jumat 8 Maret. Pemadaman listrik, yang dimulai sejak Kamis siang, disebabkan masalah di sebuah pembangkit listrik tenaga air.
 
Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menyalahkan oposisi atas pemadaman listrik ini, dengan mengatakan telah terjadi semacam sabotase. Pemadaman terjadi di tengah upaya oposisi -- yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya -- untuk mendepak Maduro dari kekuasaan.
 
Caracas hampir sepenuhnya gelap gulita pada jam sibuk pada Kamis kemarin, dan pemadaman dikabarkan meluas hingga ke area lain. Pemadaman memaksa penerbangan dari dan menuju Caracas dialihkan, serta membuat ribuan pekerja bandara dipulangkan.

Seperti dilansir dari laman BBC, Sabtu 9 Maret 2019, masalah pemadaman berasal dari pembangkit listrik tenaga air di area bendungan Guri. Padamnya listrik juga berimbas kepada jaringan telepon serta transportasi di Caracas.
 
Saluran televisi nasional Venezuela melaporkan bahwa listrik kembali mengalir untuk beberapa wilayah di ibu kota. Namun media lokal juga menyebutkan bahwa 23 negara bagian di Venezuela juga mengalami pemadaman listrik.
 
Venezuela tergantung kepada infrastruktur pembangkit listrik tenaga air ketimbang cadangan minyak untuk kebutuhan energi. Namun kurangnya investasi telah merusak sejumlah bendungan besar, yang memicu terjadinya pemadaman listrik dari waktu ke waktu.
 
Maduro menuduh tokoh oposisi Venezuela, Juan Guaido, berusaha melakukan kudeta dengan bantuan "imperialis Amerika Serikat." Guaido telah mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pada januari lalu -- diakui AS dan puluhan negara lainnya.
 
Mengenai pemadaman, Guaido menuliskan di Twitter bahwa masalah ini adalah "kekacauan, kekhawatiran dan kemarahan." Dia juga mengklaim bahwa "listrik akan kembali mengalir" seperti biasa saat Maduro disingkirkan dari kekuasaan.
 
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ikut mengomentari pemadaman listrik di Venezuela. Menurutnya, masalah listrik di Venezuela diakibatkan "ketidakmampuan rezim Maduro."
 
"Tidak ada makanan. Tidak ada obat-obatan. Sekarang, tidak ada listrik. Berikutnya, tidak ada Maduro," ungkap Pompeo di Twitter.
 
Baca: Krisis, Venezuela Padamkan Listrik Besar-besaran
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan