"Ini adalah hari perayaan dan rasa syukur, saya meminta agar kita tidak kehilangan fokus pada ribuan keluarga yang terus bekerja di bawah beban penyakit ini di Afrika Barat," ucap perawat bernama Amber Vinson, seperti dilansir CNN.com, pada Selasa (28/10/2014).
Perempuan berusia 29 tahun itu menjadi perawat kedua yang terjangkit virus setelah menangani Thomas Eric Duncan dari Liberia yang memiliki gejala Ebola. Vinson bersama dengan rekannya, Nina Pham, menjadi korban pertama Ebola di Amerika sebab mereka terserang virus ini di negara itu bukan di Afrika Barat seperti korban lainnya.
Diagnosa Ebola terhadap Vinson menjadi fokus perhatian di AS terkait kemungkinan tersebarnya virus tersebut di sana. Pasalnya, Vinson diketahui sempat menumpangi dua penerbangan komersial usai merawat Duncan.
Kendati demikian, sampai saat ini belum ada laporan dari pihak lain yang terkena virus Ebola di sana. Dr. Bruce Ribner justru menegaskan Vinson telah bebas dari Ebola. "Vinson telah sembuh dari infeksi Ebola dan dapat kembali ke komunitasnya," ujar Ribner. (CNN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News