Ini merupakan respons agresif dari Putin terkait rencana penjatuhan serangkaian sanksi dari AS yang sudah diloloskan Kongres Negeri Paman Sam. Ia menegaskan kesabaran Rusia sudah habis dalam menanti perbaikan hubungan dengan AS.
"Saya ingin berterima kasih kepadanya karena ia melepaskan banyak orang. Mereka tak perlu kembali ke sana karena kami sedang mencoba memangkas dana upah," ucap Trump, seperti dikutip CNBC, Sabtu 12 Agustus 2017.
Langkah Putin ini juga membalas pengusiran diplomat mereka oleh AS yang kala itu masih di bawah pemerintahan Barack Obama. Saat itu, 35 diplomat Rusia diusir oleh Pemerintahan AS.
Ini adalah pertama kalinya Trump mengomentari tindakan Putin. Belum diketahui secara pasti apakah Trump memang serius atau menyindir langkah Putin, atau bahkan hanya bercanda.
Seorang profesor di Sekolah Pemerintahan John F. Kennedy bahkan menyebut, ia tak mengetahui maksud dibalik komentar Trump itu.
"Jika ia hanya bercanda, tentu bagus. Jika tidak, ini belum pernah terjadi. Seorang presiden tidak boleh mendukung pengusiran diplomat kita," sebutnya.
Ketika dikonfirmasi ke Gedung Putih, juru bicara Sarah Huckabee mengatakan, komentar Trump itu adalah sebuah 'sarkastik'.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menyebut bahwa hubungan Washington dengan Moskow sedang berada di bawah 'tekanan besar'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News