Korban terakhir, yang baru berusia empat tahun, sempat dilarikan ke sebuah rumah sakit di Belo Horizonte, ibu kota dari Minas Gerais, sekitar 600 kilometer dari kota Janauba tempat berdirinya daycare tersebut.
Pelaku pembakaran yang berprofesi sebagai satpam menyemprotkan alkohol ke para korban dan menyulutnya dengan api. Pelaku juga membakar seluruh bangunan. Dia tewas akibat luka bakar beberapa jam kemudian.
Menurut laporan otoritas setempat, seperti disitat AFP, pelaku mengalami gangguan mental sejak 2014.
Secara total, delapan anak balita dan satu guru tewas dalam pembakaran. Sebanyak 40 orang lainnya dirawat akibat luka-luka di tiga rumah sakit.
Puluhan orang berkumpul dalam upacara pemakaman korban di Janauba pada Jumat sore kemarin. Sejumlah peti jenazah sempat dibuka selama beberapa menit, yang memicu isak tangis keluarga korban.
"Apa yang sudah terjadi tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Saat saya mendengar kabar dari radio, saya langsung ingat dengan cucu-cucu saya. Saya yakin sesuatu terjadi kepada mereka," ujar Antonio Pereira da Silva, yang menguburkan cucunya.
Wali Kota Janauba mendeklarasikan masa berkabung selama tujuh hari. Presiden brasil Michel Temer menyebut pembakaran di Janauba sebagai sebuah tragedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News