Mantan Presiden Jimmy Carter. (Robyn BECK / AFP)
Mantan Presiden Jimmy Carter. (Robyn BECK / AFP)

Profil Jimmy Carter, Mantan Presiden AS Tutup Usia di Umur 100 Tahun

Riza Aslam Khaeron • 30 Desember 2024 09:37
Jakarta: James Earl Carter Jr., lebih dikenal sebagai Jimmy Carter, Presiden Amerika Serikat ke-39, meninggal dunia pada usia 100 tahun di kediamannya di Plains, Georgia, pada 29 Desember 2024.
 
Carter dikenal sebagai tokoh politik, kemanusiaan, dan peraih Nobel Perdamaian yang meninggalkan warisan mendalam bagi dunia.
 

Kehidupan Awal

Jimmy Carter lahir pada 1 Oktober 1924 di Plains, Georgia, sebagai anak tertua dari pasangan James Earl Carter Sr. dan Bessie Lillian Gordy.
 
Carter menempuh pendidikan di United States Naval Academy dan bertugas sebagai perwira Angkatan Laut Amerika Serikat sebelum kembali ke Georgia untuk mengelola bisnis keluarga di bidang pertanian kacang tanah.
 

Karier Politik

Karier politik Carter dimulai ketika ia terpilih sebagai Senator Negara Bagian Georgia pada 1963. Kemudian, ia menjabat sebagai Gubernur Georgia dari 1971 hingga 1975. Dalam kapasitas ini, ia dikenal mempromosikan integrasi rasial dan reformasi pemerintahan negara bagian.

Pada 1976, Carter mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Demokrat dengan platform reformasi pemerintah dan pemulihan kepercayaan publik setelah skandal Watergate.
 
Ia berhasil memenangkan pemilu melawan Presiden petahana Gerald Ford dan menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat dari 1977 hingga 1981.
 

Masa Kepresidenan

Kepemimpinan Carter ditandai oleh berbagai tantangan, termasuk stagflasi ekonomi, krisis energi, dan krisis sandera Iran.
 
Namun, ia juga mencetak prestasi besar dalam diplomasi internasional, seperti keberhasilan menengahi Perjanjian Camp David antara Mesir dan Israel pada 1978.
 
"Tantangan yang dihadapi Jimmy sebagai presiden terjadi pada saat yang penting bagi negara kita, dan dia melakukan segalanya untuk meningkatkan kehidupan semua warga Amerika." ujar Presiden Joe Biden.
 
Kebijakan domestiknya meliputi pembentukan Departemen Energi dan Departemen Pendidikan, serta upaya untuk mempromosikan efisiensi energi.
 
Meski demikian, kepresidenannya diwarnai oleh kritik terkait masalah ekonomi dan krisis internasional yang berkontribusi pada kekalahannya dalam pemilu 1980 melawan Ronald Reagan.
 

Kehidupan Setelah Kepresidenan

Setelah meninggalkan Gedung Putih, Carter aktif dalam kegiatan kemanusiaan. Ia mendirikan Carter Center pada 1982, yang berfokus pada advokasi demokrasi, hak asasi manusia, dan pemberantasan penyakit.
 
"Dipandu oleh iman, Presiden Carter hidup untuk melayani orang lain - hingga akhir hayatnya," kata Bill dan Hillary Clinton dalam sebuah pernyataan.
 
Pada 2002, Carter dianugerahi Nobel Perdamaian atas upayanya dalam mempromosikan resolusi damai konflik internasional dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin di seluruh dunia.
 
Dalam pidato penerimaannya, Carter mengatakan, "Masalah paling serius dan universal adalah jurang yang semakin besar antara orang terkaya dan termiskin di Bumi."
 

Kehidupan Pribadi

Carter menikah dengan Rosalynn Smith pada 1946, dan pernikahan mereka berlangsung selama 77 tahun hingga Rosalynn meninggal dunia pada 2023.
 
Pasangan ini dikaruniai empat anak, 11 cucu, dan 14 cicit. Carter dikenal menjalani gaya hidup sederhana, kembali tinggal di rumahnya yang sederhana di Plains setelah menyelesaikan masa jabatannya.
 
"Ayah saya adalah pahlawan, tidak hanya bagi saya tetapi bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih." ujar putranya, Chip Carter.
 

Warisan

Warisan Carter mencakup dedikasinya pada perdamaian, keadilan sosial, dan hak asasi manusia. Ia dikenang sebagai presiden yang, meskipun menghadapi banyak tantangan, menunjukkan integritas dan dedikasi terhadap pelayanan publik.
 
"Dia mengajarkan kita semua arti menjalani hidup dengan kasih, martabat, keadilan, dan pengabdian." ujar mantan Presiden Barack Obama.
 
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Joe Biden menyebut Carter sebagai “pemimpin luar biasa, negarawan, dan humanis” yang menginspirasi banyak orang dengan prinsip dan kerendahan hatinya.
 
"Dia menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang hebat karena kita adalah orang yang baik – bermartabat dan terhormat, berani dan penuh kasih, rendah hati dan kuat." tambah Biden.
 
Baca Juga:
Jimmy Carter Ultah, jadi Mantan Presiden Pertama AS Berusia Seabad
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan