Presiden AS Donald Trump berbicara di Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS, Selasa 24 September 2019. (Foto: AFP/JOHANNES EISELE)
Presiden AS Donald Trump berbicara di Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS, Selasa 24 September 2019. (Foto: AFP/JOHANNES EISELE)

Trump Kesal Sidang Umum PBB Dinodai Upaya Pemakzulan

Willy Haryono • 25 September 2019 07:37
New York: Presiden Amerika Serikat Donald Trump meluapkan kekesalannya via Twitter atas penyelidikan resmi pemakzulan terhadap dirinya yang diumumkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi, Selasa 24 September 2019.
 
Saat penyelidikan pemakzulan diumumkan Pelosi, Trump sedang menghadiri Sidang Majelis Umum ke-74 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.
 
"Momen penting penuh kesuksesan tengah berlangsung di PBB, dan (Partai) Demokrat dengan sengaja merusaknya. Ini hal buruk bagi negara kita!" tulis Trump di Twitter, dilansir dari media AFP.

Pelosi menilai Trump layak diselidiki atas dugaan melanggar konstitusi negara dengan meminta Ukraina menyerang Joe Biden, kandidat calon presiden dari Partai Demokrat.
 
Ia merujuk pada keterangan seorang pembocor rahasia (whistlebower), yang menyebut Trump telah beberapa kali menekan Presiden Volodymyr Zelenskiy via telepon untuk menyelidiki dugaan korupsi Hunter Biden, anak dari Joe Biden yang pernah menjadi dewan direksi di sebuah perusahaan di Ukraina.
 
Mengenai tudingan telepon, Trump mengaku memang pernah berbicara dengan Zelenskiy pada Juli lalu, namun tidak membicarakan Hunter Biden maupun ayahnya. Dalam sebuah acara di Iowa, Joe Biden sempat meminta Trump untuk merilis transkrip percakapannya dengan Zelenskiy.
 
"Mereka (Demokrat) bahkan belum pernah melihat transkrip percakapannya seperti apa. Ini pelecehan terhadap seorang presiden," lanjut Trump.
 
Trump mengklaim Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah mendapat izin dari Pemerintah Ukraina untuk merilis transkrip percakapan yang dimaksud. "Ukraina juga tidak mengerti mengapa masalah ini bisa begitu dibesar-besarkan. Ini merupakan upaya penipuan yang dilakukan Demokrat!" pungkasnya.
 
Kecaman serupa juga telah dilayangkan manajer tim kampanye Trump, Brad Parscale. Menurutnya, Demokrat memulai penyelidikan pemakzulan karena menyadari tidak akan bisa mengalahkan Trump pada pemilihan umum presiden 2020.
 
Sebelumnya, Menlu Ukraina Vadym Prystaiko berkukuh bahwa negaranya independen dan Kiev tidak akan pernah ikut campur dalam politik negara lain, termasuk AS.
 
Prystaiko mengonfirmasi bahwa Trump dan Zelenskiy memang sempat berbicara via telepon pada Juli lalu, namun percakapan berlangsung hangat tanpa tekanan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan