Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Timur Tengah, Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Dian Triansyah Djani mengatakan, situasi di sebagian wilayah Suriah semakin memburuk. Serangan demi serangan mengakibatkan kematian warga sipil, kerusakam infrastruktur publik, dan perpindahan manusia.
“Kami mendesak semua pihak untuk menghentikan semua serangan terhadap warga dan fasilitas sipil, termasuk penggunaan senjata, bom barel, dan serangan udara tanpa pandang bulu,” kata Dubes Trian dalam keterangan tertulis PTRI New York yang diterima Medcom.id, Jumat 20 Desember 2019.
Indonesia menilai pentingnya perlindungan terhadap warga sipil dari serangan dan dampak permusuhan, serta untuk memungkinkan mereka berpindah secara sukarela ke tempat-tempat yang aman.
Indonesia juga menegaskan pentingnya akses tanpa hambatan, aman, tepat waktu, dan berkelanjutan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan. Ini semua penting agar PBB dan mitra kemanusiaannya dapat menjangkau semua orang yang membutuhkan di Suriah.
“Kami memuji kerja tak kenal lelah PBB untuk terus memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa bagi jutaan orang yang membutuhkan, di tengah berbagai tantangan,” kata Trian.
Dengan tujuan utama menghentikan penderitaan rakyat Suriah, Indonesia meminta anggota Dewan Keamanan PBB mengesampingkan berbagai perbedaan yang ada. Indonesia juga meminta DK PBB berfokus pada rancangan resolusi mengenai bantuan kemanusiaan lintas batas guna menyelamatkan empat juta orang yang membutuhkan operasi ini.
“Kehidupan warga sipil dipertaruhkan dan orang-orang ini telah menderita terlalu lama. Ini bukan tentang kita. Ini semua tentang menyelamatkan orang-orang Suriah. Saya memohon, sekali lagi kepada semua anggota Dewan untuk melakukan hal yang benar,” kata Dubes Trian.
Sejak 2014, DK PBB telah mengirim bantuan melalui empat perbatasan yaitu Bab al-Salam dan Bab al-Hawa di Turki, al-Yarubiyah di Irak, serta al-Ramtha di Yordania.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News