Pemerintah New York resmi menyatakan kondisi darurat bencana dan pemberlakuan status ini akan berlangsung hingga Oktober 2022. Pemerintah menginisiasikan 90 persen tingkat vaksinasi di seluruh wilayah, khususnya pada wilayah yang terdeteksi adanya virus polio.
Seorang profesor biologi John Dennehy mengatakan bahwa ia terkejut lantaran wabah polio berhasil terdeteksi kembali di kota New York.
“Saya tidak pernah menduga akan melihat wabah polio di kota New York dalam hidup saya. Saya anggap polio sebagai virus yang akan punah dan di masa depan bisa diumumkan bahwa virus ini punah seperti apa yang terjadi pada cacar air. Tapi ternyata, virus polio kembali lagi,” ujar Dennehy dilansir dari Metro Siang, Metro TV, Kamis, 15 September 2022.
Baca: Keren! Jimin BTS Donasi Rp1,2 Miliar untuk Vaksin Polio |
Patricia Foster selaku Profesor Biologi di Universitas Indiana juga menyebut salah satu alasan virus ini kembali muncul karena rendahnya tingkat vaksinasi di daerah tersebut.
“Salah satu alasan kenapa virus ini menyebar kembali adalah karena tingkat vaksinasi di area tersebut rendah. Diperkirakan tingkat vaksinasi polio sekitar 65 persen padahal seharusnya minimal 95 persen,” ujar Foster.
Sebagai bentuk upaya dalam menangkal penyebaran dan penginfeksian lebih lanjut virus polio di New York, pemerintah mulai menggalakkan program vaksinasi polio kepada masyarakatnya, khususnya pada daerah-daerah yang terdeteksi keberadaan polio.
Diketahui, tiga kali vaksinasi polio pada orang dewasa mampu memberikan kekebalan terhadap penyakit polio hingga lebih dari 100 persen.
Dahulu, virus polio merupakan virus yang paling ditakuti pada tahun 1950-an lantaran menyerang saraf manusia dan menyebabkan kelumpuhan. Virus ini terakhir kali ditemukan di New York pada tahun 1990an.
(Gracia Anggellica)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News