Usai pengumuman resmi, antrean panjang langsung tampak di luar sejumlah toko yang menjual ganja. Produk-produk yang mengandung ganja juga diserbu pembeli hingga situs online milik pemerintah memproses setidaknya 100 pesanan per menit.
Dilansir dari New York Times, Jumat 19 Oktober 2018, antrian panjang juga terlihat di Tweed, toko ganja di St, John yang buka hingga dini hari, untuk membeli ganja legal pertama mereka.
Baca: Inggris Legalkan Ganja untuk Pengobatan
Perdana Menteri Justin Trudeau beranggapan, perizinan penggunaan ganja ini bertujuan untuk melindungi anak muda dan menutup celah para pedagang narkotika. Legalisasi ganja merupakan salah satu janji kampanye Trudeau pada 2015 silam.
"Saya pernah menggunakan ganja pada masa muda. Tetapi saya kini sudah hidup sehat. Bahkan saya tidak minum kopi dan mulai mengurangi alkohol," ucap Trudeau.
Kanada menjadi negara kedua setelah Uruguay yang melegalisasi penggunaan ganja. Di Amerika Serikat, ganja telah dilegalisasi pada delapan negara bagian, sementara negara-negara seperti Belanda dan Spanyol telah melarang kepemilikan ganja.
Sementara itu, Inggris, Wales dan Skotlandia akhirnya mengizinkan pemakaian ganja untuk obat terutama untuk penderita epilepsi dan pasca-kemoterapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
