"Saya ingin melihat pemberdayaan perempuan di seluruh dunia untuk menjadi agen perdamaian, agen toleransi dan agen kesejahteraan," kata Menlu Retno, di Markas Besar PBB, Jumat 25 Januari 2019.
Menlu Retno juga menyampaikan rasa bangga bahwa dalam 15 tahun terakhir, sekitar 50 persen diplomat baru Indonesia merupakan perempuan.
Di tingkat nasional, peran perempuan dalam pemerintahan juga terus meningkat, dimana 25 persen menteri kabinet Indonesia adalah perempuan dan memegang posisi strategis.
"Sebagai Menlu perempuan, saya sangat suportif terhadap isu perempuan, oleh karena itu undangan untuk menjadi pembicara kunci langsung saya konfirmasi," lanjut dia.
Namun, menurut dia, peningkatan jumlah perempuan yang berhubungan dengan perdamaian dan keamanan belum merata.
Di beberapa belahan dunia, perempuan masih menghadapi tantangan besar, sebagai akibat dari terus berlangsungnya konflik, kekerasan dan ketidakstabilan kawasan.
"Perempuan memegang peranan penting di dalam pencegahan konflik, manajemen konfik, dan bina damai pasca konflik. Karenanya, masyarakat internasional perlu terus mendorong penguatan peran perempuan dalam penanganan perdamaian dan keamanan internasional," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News