Komentar tersebut dibuat di depan para pemimpin dunia yang berkumpul di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York minggu ini untuk pertemuan Sidang Umum tahunan PBB.
"Jika Korea Utara terus melakukan tindakan sembrono ini, AS harus membela diri dan mempertahankan sekutunya dengan cara apapun. Korut akan dihancurkan," tutur Haley, seperti dilansir dari laman Asian Correspondent, Senin 18 September 2017.
"Kita semua tahu itu. Dan tak seorang pun dari kita menginginkan itu, tak seorang pun dari kita menginginkan perang."
Pada Kamis lalu, Korea Utara kembali meluncurkan rudal yang melewati ruang udara Jepang ke Samudra Pasifik. Aksi tersebut dilakukan untuk menentang sanksi PBB baru yang telah melarang ekspor tekstil dan impor minyak mentah yang dibatasi ke negara itu.
Insiden ini adalah peluncuran kedua rudal Jepang selama sebulan. Sekitar 90 persen ekspor dilaporkan secara terbuka di Pyongyang, sekarang telah dilarang.
Haley mengatakan bahwa pembicaraan Trump tentang "api dan kemarahan" bukanlah "ancaman kosong" dan bahwa AS "bertanggung jawab, sementara Korea Utara tidak bertanggung jawab dan ceroboh."
Sekretaris Jenderal Pertahanan AS James Mattis akan "menjaga" Korea Utara jika diperlukan, karena semua opsi diplomatik telah dipekerjakan, kata Haley.
"Kami sudah cukup lelah melakukan semua hal yang bisa kami lakukan di Dewan Keamanan saat ini. Sekarang, seperti saya katakan kemarin, saya sangat senang memberikan kasus ini ke Jenderal Mattis karena dia memiliki banyak pilihan militer," imbuhnya
Sementara itu, ini kali pertama Presiden AS Donald Trump akan menangani Sidang Umum PBB yang beranggotakan 193 negara. Dari Indonesia, Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menghadiri sidang tersebut, didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News