Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan, para diplomatnya yang bertugas di Havana mulai mengalami gejala yang sulit dijelaskan. Namun, belakang ini 16 orang tersebut mempunyai gejala yang sama.
Padahal, sejumlah diplomat AS di Havana ini sudah mulai melaporkan keluhan yang mereka alami sejak tahun lalu, tepatnya di akhir masa pemerintahan Barack Obama.
Ternyata, gejala tersebut masih berlanjut hingga AS dipimpin Donald Trump, di bulan-bulan pertama antara Januari hingga Maret.
Dikutip BBC, Jumat 25 Agustus 2017, Kementerian Luar Negeri AS mencurigai bahwa para diplomatnya itu telah menjadi sasaran 'serangan akustik'.
Kemenlu AS juga mengaku masih melakukan penyelidikan terkait kecurigaan tersebut, dengan bantuan Biro Penyelidikan Federal (FBI).
Mendapat tuduhan seperti itu, Pemerintah Kuba lantas membantahnya. Bahkan, Pemerintah Kuba juga bekerja sama dengan AS untuk mencari tahu penyakit aneh ini.
Dokter yang memeriksa 16 diplomat ini mendiagnosa ada cedera otak yang menyebabkan keluhan mual, gangguan pendengaran, sakit kepala, hingga kehilangan keseimbangan.
Menurut laporan awal, insiden ini disebutkan melibatkan perangkat sonik rahasia. Namun, juru bicara Kemenlu AS Heather Nauert menegaskan, tak ada peralatan mencurigakan yang ditemukan selama penyelidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News