Presiden Venezuela Nicolas Maduro saat menemui sejumlah dokter di Caracas, 21 Februari 2019. (Foto: AFP/HO/Venezuelan Presidency)
Presiden Venezuela Nicolas Maduro saat menemui sejumlah dokter di Caracas, 21 Februari 2019. (Foto: AFP/HO/Venezuelan Presidency)

Kru Televisi AS Ditahan usai Wawancara Maduro

Willy Haryono • 26 Februari 2019 12:51
Caracas: Kru beranggotakan enam orang dari sebuah saluran televisi asal Amerika Serikat, Univision, ditahan selama lebih dari dua jam di Venezuela usai sesi wawancara dengan Presiden Nicolas Maduro. Keenamnya ditahan usai menanyakan soal kemiskinan di Venezuela kepada Maduro.
 
"Maduro tidak menyukai sejumlah pertanyaan dalam wawancara dan menghentikan rekaman, menyita peralatan dan menahan enam jurnalis kami," kata Univision, salah satu jaringan televisi berbahasa Spanyol di AS.
 
"Kru yang dipimpin Jorge Ramos itu akhirnya dibebaskan setelah sempat ditahan di istana Miraflores Palace selama hampir tiga jam atas perintah Nicolas Maduro," lanjutnya, seperti dinukil dari laman AFP, Selasa 26 Februari 2019.

Ramos kemudian menginformasikan kantor pusat Univision bahwa ia dan kelima rekannya sudah dibebaskan dan kembali ke hotel. Dia mengaku sempat memperlihatkan kepada Maduro video anak kecil yang sedang mengais tempat sampah untuk mencari makanan. Maduro langsung menghentikan wawancara dan beranjak pergi.
 
"Saya bertanya, apakah Anda seorang presiden atau diktator, karena jutaan warga Venezuela tidak lagi menganggap Anda pemimpin yang sah," ungkap Ramos.
 
Dalam wawancara itu, sempat disinggung pula mengenai tokoh oposisi Juan Guaido, yang pada Januari lalu mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pengganti Maduro. Sebanyak 50 negara, termasuk AS, mengakui deklarasi tersebut.
 
"Kami ditahan usai wawancara dihentikan. Kami tidak bisa mencari kata lain selain 'ditahan.' Penahanan berlangsung hampir tiga jam," ucap Ramos. Dia berharap Maduro mau mengembalikan peralatan mereka dan pulang ke Miami pada Selasa ini.
 
Guaido mengomentari insiden penahanan tersebut di laman Twitter. "Rasa putus asa Maduro semakin meningkat dari hari ke hari. Dia sudah tidak bisa menjawab pertanyaan (awak media)," tulisnya.
 
Kementerian Luar Negeri AS mengaku sudah mendapat informasi bahwa Ramos dan kelima krunya sempat ditahan otoritas Venezuela di Miraflores.
 
Sebelumnya dalam wawancara terpisah dengan kantor berita ABC, Maduro menuduh AS sengaja "memalsukan" krisis di Venezuela sebagai usaha untuk memulai perang di Amerika Selatan. Dia juga menuding AS rela memulai perang hanya demi mendapatkan minyak Venezuela.
 
Baca: Maduro Tuduh AS 'Palsukan' Krisis untuk Memulai Perang
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan