Pasangan ini memadukan pengalaman Trump sebagai mantan presiden dan semangat muda dari J.D. Vance yang dikenal sebagai pengusaha dan politisi dengan pandangan konservatif. Berikut adalah profil lebih lanjut mengenai pasangan ini.
Profil Donald Trump
Donald John Trump lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York City. Ia memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang ekonomi dari University of Pennsylvania pada tahun 1968. Trump kemudian mengambil alih perusahaan keluarga,The Trump Organization, pada tahun 1971 dan mengembangkannya menjadi bisnis besar yang meliputi pembangunan gedung pencakar langit, hotel, kasino, dan lapangan golf.
Trump memenangkan pemilihan presiden 2016 melawan Hillary Clinton, meskipun ia kalah dalam perolehan suara populer.
Ia menjabat sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat dari 2017 hingga 2021. Pada 2019, ia menghadapi pemakzulan pertama terkait penyalahgunaan kekuasaan, namun tidak berlanjut.
Pada pemilu 2020, Trump kalah dari Joe Biden, dan pada 2021 ia menghadapi pemakzulan kedua terkait insiden kerusuhan di Capitol, tetapi tidak berlanjut. Setelah meninggalkan jabatan, Trump kembali mencalonkan diri sebagai kandidat pada 2024.
Trump menyoroti pentingnya menjaga "America First" sebagai prinsip utama dalam kebijakan luar negerinya. Ia berjanji untuk mengurangi keterlibatan Amerika dalam konflik asing dan fokus pada pemulihan ekonomi domestik.
Selain itu, Trump juga vokal mengenai perubahan kebijakan imigrasi untuk menekan angka imigran ilegal, sebuah isu yang menjadi sentral dalam kampanye pertamanya dan tetap relevan dalam kampanye kali ini.
Trump juga memiliki pandangan yang kuat mengenai hubungan Amerika Serikat dengan Israel. Ia mendukung penuh Israel selama masa kepresidenannya, termasuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem pada 2018, yang diakui sebagai ibu kota Israel. Langkah ini menuai pujian dari pendukung Israel tetapi juga kritik dari komunitas internasional.
Dalam pandangannya tentang Tiongkok, Trump berfokus pada pendekatan konfrontatif untuk melindungi kepentingan ekonomi Amerika.
Ia memulai perang dagang dengan Tiongkok pada masa kepresidenannya, menerapkan tarif impor yang tinggi untuk mengurangi ketergantungan Amerika pada produk Tiongkok dan menciptakan kembali lapangan pekerjaan di sektor manufaktur dalam negeri.
Trump juga mengkritik kebijakan industri Tiongkok yang dianggap tidak adil, seperti subsidi besar-besaran kepada perusahaan negara dan pencurian kekayaan intelektual.
Dalam isu perubahan iklim, Trump menarik Amerika Serikat keluar dari Perjanjian Paris pada tahun 2017. Ia menilai bahwa perjanjian tersebut tidak adil bagi Amerika dan merugikan industri domestik.
Trump lebih fokus pada pertumbuhan industri energi fosil seperti minyak dan batu bara, dengan alasan bahwa sektor tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Ia berulang kali meragukan urgensi masalah perubahan iklim dan lebih memilih pendekatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi ketimbang pembatasan lingkungan yang ketat.
Selama masa setelah kepresidenannya, Trump juga mengalami dua upaya pembunuhan. Upaya pertama terjadi pada Juli 2024 di Butler, Pennsylvania, ketika Trump berbicara di rapat umum kampanye dan ditembak di telinga oleh seorang penyerang.
Trump berhasil diselamatkan oleh tim keamanan dan hanya mengalami luka ringan. Upaya kedua terjadi pada September 2024 di Trump International Golf Club di Florida, ketika seorang pria berusaha menembak Trump dari semak-semak. Pelaku ditangkap setelah melarikan diri, dan tidak ada korban dalam insiden ini.
Profil J.D. Vance
James David Vance, yang lahir dengan nama James Donald Bowman pada 2 Agustus 1984 di Middletown, Ohio, merupakan seorang penulis, politisi, dan pengusaha.Setelah lulus dari SMA, Vance bergabung dengan Korps Marinir Amerika Serikat di mana ia bertugas sebagai jurnalis militer.
Vance kemudian memperoleh gelar Bachelor of Arts di bidang ilmu politik dan filsafat dari Ohio State University pada 2009 dan melanjutkan pendidikan ke Yale Law School, di mana ia meraih gelar Juris Doctor pada 2013.
Pada 2016, Vance menerbitkan buku terkenal "Hillbilly Elegy," yang menceritakan tentang tantangan hidup masyarakat kelas pekerja di kawasan Appalachia. Buku ini menjadi best-seller dan menarik perhatian nasional.
Setelah berkarier di bidang hukum dan menjadi venture capitalist di industri teknologi, Vance memenangkan pemilihan Senat di Ohio pada 2022 dan mulai menjabat sebagai senator pada 2023.
Vance dikenal sebagai seorang konservatif nasional dan populis sayap kanan. Pandangan politiknya mencakup penolakan terhadap aborsi, pernikahan sesama jenis, kontrol senjata, dan bantuan militer AS untuk Ukraina.
Vance juga merupakan pendukung kuat Israel, berpendapat bahwa Amerika Serikat harus tetap menjadi sekutu setia Israel di tengah ketegangan di Timur Tengah.
Dalam kebijakan imigrasi, Vance mendukung pengetatan kontrol perbatasan dan peningkatan penegakan hukum terhadap imigran ilegal.
Ia menekankan pentingnya mendeportasi imigran yang masuk tanpa izin dan mengkritik kebijakan imigrasi yang dianggapnya telah menyebabkan peningkatan arus imigran ilegal serta mengancam keamanan nasional.
Vance berpendapat bahwa kebijakan imigrasi yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi kepentingan ekonomi dan keamanan Amerika Serikat.
Dalam pandangannya mengenai Tiongkok, Vance menilai bahwa Tiongkok merupakan ancaman besar terhadap perekonomian dan keamanan nasional Amerika Serikat.
Ia mendukung kebijakan perdagangan yang lebih ketat terhadap Tiongkok serta mendesak pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri dari praktik perdagangan tidak adil.
Vance juga mendukung pengurangan ketergantungan rantai pasokan Amerika pada Tiongkok, terutama dalam sektor-sektor strategis seperti teknologi dan obat-obatan.
Sebagai seorang pengusaha dan mantan anggota Angkatan Laut AS, Vance membawa semangat baru ke dalam kampanye ini.
Ia sering berbicara tentang pentingnya memulihkan nilai-nilai keluarga tradisional dan memperkuat komunitas lokal. Vance juga mengakui pengaruh teologi Katolik dalam pandangan sosiopolitiknya.
Dengan kombinasi pengalaman politik, semangat, dan janji-janji yang tegas, Trump-Vance berusaha menjadi pilihan utama bagi pemilih Amerika yang ingin melihat perubahan besar dalam pemerintahan.
Mereka berjanji untuk "membawa kembali kebesaran Amerika" dengan pendekatan yang mereka yakini dapat memulihkan ekonomi dan memperkuat posisi Amerika di dunia.
Baca Juga:
Bantah Tuduhan Fasis, Trump: Saya Bukan Nazi, Justru Kebalikannya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di