"AS siap menanggapi ancaman Venezuela terhadap diplomat kami dan juga Juan Guaido. Mereka harus sadar bahwa intimidasi semacam itu akan menjadi serangan besar terhadap aturan hukum," kata Bolton, dikutip dari AFP, Senin 28 Januari 2019.
Peringatan ini datang beberapa hari setelah AS dan lebih dari 20 negara lain mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
Krisis politik di Venezuela kini tampaknya mencapai titik teratas di tengah upaya oposisi yang terus meningkat untuk menggulingkan Maduro.
Baca: Maduro Tolak Gelar Pemilu Darurat
Didesak untuk menggelar pemilu darurat oleh sejumlah negara Eropa, Maduro dengan keras menolak. Negara-negara Eropa tersebut meminta Maduro menggelar pemilu paling lambat pada 3 Februari 2019.
Namun, Maduro menyebut pemilu darurat sebagai permohonan Guaido kepada militer untuk berbalik melawan pemerintah. Dia juga menyebut ultimatum dari negara-negara Eropa tersebut sebagai sebuah kesalahan dan penghinaan terhadap Venezuela.
"Venezuela tidak terikat dengan Eropa. Ini adalah penghinaan," ujar dia.
Dalam sesi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Venezuela menolak ultimatum Eropa. Menteri Luar Negeri Jorge Alberto Arreaza menegaskan kepada semua anggota Dewan Keamanan PBB di New York bahwa kepresidenan Maduro bersifat sah, dan menekankan Venezuela tidak akan bisa ditekan untuk menggelar pemilu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id